Meski Masuk Zona Rendah COVID, Boyolali Terus Mempercepat Vaksinasi untuk Warga
Petugas tenaga kesehatan Dinkes Boyolali melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pelajar SMP sebelum disuntikan vaksin (ANTARA)

Bagikan:

BOYOLALI - Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah terus mempercepat vaksinasi COVID demi terciptanya kekebalan kelompok. Hingga Minggu, 5 September ini warga yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 222.682 orang.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali Insan Adi Asmono mengatakan, setiap ada pasokan dari Dinkes Provinsi Jateng maka vaksin langsung disuntikkan ke masyarakat sesuai prioritas. 

Untuk penyuntikan vaksin dosis kedua sudah mencapai 116.136 sasaran atau sekitar 13,9 persen. Pihaknya terakhir menerima pasokan vaksin sebanyak 7.000 dosis.

Menurut dia, vaksinasi di Kabupaten Boyolali yang sudah disuntikan baik dosis pertama maupun kedua terdiri dari merek Sinovac sebanyak 252.012 dosis, AstraZeneca sebanyak 46.510 dosis, Moderna 38.613 dosis dan Sinopharm 687 dosis.

"Kami untuk kegiatan percepatan vaksinasi di Boyolali pada Senin (6/9), sebanyak 1.500 sasaran untuk melayani khusus ibu hamil dan pelajar. Pelajar ini, untuk persiapan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) bulan ini," katanya di Boyolali dilansir dari Antara. 

Menurut dia, kegiatan vaksinasi untuk pelajar penyuntikan dosis pertama sudah mencapai 2.059 sasaran dan dosis kedua 1.701 sasaran dari target sasaran mencapai 97.517 siswa.

Sementara itu, kasus COVID-19 di Boyolali, hingga Minggu ini, terus menurun. Kasus aktif mencapai 210 kasus atau menurun dibanding sebelumnya mencapai 321 kasus.

Menurut dia, kasus aktif COVID-19 sebanyak 210 kasus itu, terdiri atas 75 kasus dirawat di rumah sakit, 111 kasus isolasi mandiri, dan 24 kasus isolasi terpusat. Kasus terpapar COVID-19 bertambahanya hanya delapan kasus sehingga secara akumulatif menjadi 24.371 kasus.

Jumlah pasien yang sembuh dari COVID-19 di Boyolali bertambah 15 kasus sehingga menjadi 22.779 kasus atau sekitar 93,5 persen, sedangkan angka kematian bertambah satu kasus sehingga total menjadi 1.382 kasus atau 5,7 persen.

Boyolali kini masuk zona resiko rendah COVID-19 dengan warna kuning dengan nilai indeks kesehatan masyarakat (IKM) 2,57. Boyolali juga masuk level 2 dengan BOR atau keterisian timpat tidur rumah sakit sekitar 18 persen.

Kendati demikian, pihaknya tetap mengimbau masyarakat meski sudah divaksinasi tetap melakukan disiplin prokes dengan 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.

"Kami minta masyarakat jangan terlena meski kasus sudah melandai tetap menjaga prokes," kata Insan.