Bagikan:

JAKARTA - China telah menghapus beberapa persyaratan tes COVID-19 untuk orang yang terbang dari negara-negara seperti Amerika Serikat dan memperpendek karantina pra-keberangkatan untuk beberapa pelancong yang masuk, seiring penyesuaian langkah-langkah untuk mengatasi varian Omicron.

Mulai Jumat, pelancong dari Amerika Serikat tidak lagi memerlukan tes RT-PCR tujuh hari sebelum terbang, menurut pemberitahuan dari kedutaan dan konsulat China di Amerika Serikat. Persyaratan untuk tes antibodi juga telah dihapus.

Namun, para pelancong itu masih perlu melakukan dua tes RT-PCR dalam 48 atau 24 jam penerbangan mereka, tergantung dari bandara mana mereka terbang, ditambah tes antigen pra-penerbangan lainnya, kata pemberitahuan itu, melansir Reuters 19 Mei.

Sementara, pelancong yang telah pulih dari infeksi sebelumnya masih perlu menjalani isolasi enam minggu sebelum memulai prosedur lebih lanjut, lanjut pemberitahuan itu.

Perjalanan masuk dan keluar dari China 'meluncur bebas' ketika negara itu mengejar kebijakan 'dinamis nol COVID' yang mencakup pembatasan penerbitan dan pembaruan paspor, karantina wajib bagi sebagian besar pelancong pada saat kedatangan dan pembatalan penerbangan.

Tetapi masa inkubasi Omicron yang lebih pendek telah memungkinkan sedikit pelonggaran pembatasan pada pelancong internasional. Kota Beijing telah mengurangi periode karantina di fasilitas terpusat pada saat kedatangan bagi para pelancong menjadi 10 hari dari 14 hari.

Selain itu, penghapusan tes RT-PCR tujuh hari sebelum penerbangan dan penghapusan tes antibodi akan berlaku untuk pelancong ke China dari Kanada mulai Minggu, kedutaan China di Kanada mengatakan pada hari Kamis.

Terpisah, kedutaan di Uni Emirat Arab, Serbia dan Bangladesh mengatakan pada Hari Rabu bahwa mereka telah menghapus beberapa persyaratan pengujian dan mempersingkat periode karantina pra-keberangkatan untuk karyawan di perusahaan China yang terbang ke China menjadi 10 hari dari 21 hari.