Puji Perjuangan Pasukan Ukraina Selama 82 Hari di Azovstal Mariupol, Penasihat Presiden: Mengubah Arah Perang
Evakuasi tentara Ukraina dari Azovstal, Mariupol. (Twitter/@StateOfUkraine)

Bagikan:

JAKARTA - Ukraina memuji pasukannya yang bertahan dan membela kota strategis Mariupol selama hampir tiga bulan, menahan gempuran Rusia dan mampu mengubah jalannya peperangan.

Lebih dari 250 pejuang, beberapa dari mereka terluka parah, telah dievakuasi setelah menghabiskan berminggu-minggu di bunker dan terowongan di bawah pabrik baja Azovstal yang luas di Mariupol di mana mereka hanya memiliki sedikit makanan, air, obat-obatan atau persediaan lainnya.

Perlawanan yang dilakukan membuat Rusia tidak bisa menggerakkan pasukannya di fornt pertempuran lain, faktor yang diyakini Ukraina menggagalkan kemajuan Rusia di wilayah lain.

"Karena Mariupol menarik pasukan Federasi Rusia selama 82 hari, operasi untuk merebut timur dan selatan (Ukraina) dihentikan. Ini mengubah arah perang," kata penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak, dikutip dari Reuters 18 Mei.

Kendali penuh atas Mariupol akan memberi Rusia komando rute darat yang menghubungkan semenanjung Krimea, yang direbut Moskow pada 2014, dengan Rusia daratan dan wilayah timur Ukraina yang dikuasai oleh separatis pro-Rusia.

Sebelumnya, Presiden Volodymyr Zelensky menggambarkan para pembela Mariupol sebagai pahlawan yang harus tetap hidup. Militer Ukraina mengatakan mereka adalah 'pahlawan di zaman kita.'

"Mereka selamanya dalam sejarah," tulis Staf Umum Angkatan Bersenjata di Facebook, menambahkan bahwa pertahanan Azovstal dan Mariupol telah mencegah Rusia mentransfer sekitar 20.000 personel untuk berperang di daerah lain.

"Kami memperoleh waktu yang sangat dibutuhkan untuk membangun cadangan kami, mengumpulkan kembali kekuatan kami dan mendapatkan bantuan dari mitra kami."

Ukraina yakin puluhan ribu orang telah tewas di Mariupol. Kota tersebut sekarang menjadi gurun perkotaan, dengan wali kota setempat menyamakannya dengan 'ghetto abad pertengahan'.

Pertahanan terakhir Mariupol dipimpin oleh Resimen Azov, yang digambarkan Rusia sebagai kelompok neo-Nazi yang membenci Rusia. Beberapa pejuang tetap berada di pabrik baja pada Hari Selasa.

Diketahui, Kyiv mengatakan milisi Azov telah dimasukkan ke dalam Garda Nasional Ukraina, sayap militer kementerian dalam negeri dan telah direformasi jauh dari asal-usul nasionalis radikal, tidak ada hubungannya dengan politik.

Terpisah, menggarisbawahi persepsi yang berbeda dari para pejuang Mariupol di Rusia dan Ukraina, seorang anggota parlemen Rusia pada hari Selasa meminta para pejuang yang dievakuasi untuk menerima hukuman mati.