JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyebut penjajakan kerja sama dengan Inggris meliputi empat hal yaitu health tourism, pendidikan, energi baru terbarukan, dan industri pertahanan harus saling menguntungkan.
"Ada empat hal yang tentu kita kerjasamakan dengan Inggris, tetapi tentu sebagaimana disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Ibu Retno Marsudi penting sekali harus saling menguntungkan atau win-win solution," ujar Erick Thohir dikutip dari Antara, Kamis 15 Oktober.
Menurut Erick Thohir, kalau memang Inggris melihat Indonesia sebagai negara sahabat, tentu perdagangan Indonesia harus dibantu dan didukung. Sama halnya ketika Indonesia mengundang mereka untuk menjadi mitra.
Dalam kunjungannya ke London, ia bersama Menlu melakukan pertemuan dengan beberapa mitra yang ada di negara itu baik dari pemerintahan ataupun pihak swasta.
"Ada empat hal yang kita jajaki, pertama mengenai health tourism yang kita buka kesempatannya, apalagi dengan adanya kemudahan daripada kami perusahaan BUMN bisa mendapatkan fasilitas daripada Kawasan Ekonomi Khusus. Nanti kita akan lihat apakah kemungkinannya di Bali atau Sumatera. Kita ingin memastikan kesempatan Indonesia menjadi pemain industri kesehatan kelas regional," kata Erick Thohir.
Erick Thohir mengatakan bahwa dengan nantinya tersedia fasilitas kesehatan terpercaya di Indonesia, maka masyarakat Indonesia yang sebelumnya banyak ke Singapura atau Malaysia untuk berobat akan memilih untuk mendatangi fasiltas kesehatan terpercaya di dalam negeri. Ini yang sedang dijajaki oleh Indonesia dan Inggris.
BACA JUGA:
Untuk kerja sama pendidikan, kata dia, bagaimana memungkinkan Indonesia bisa bekerja sama dengan Inggris meningkatkan industri pendidikan, khususnya bidang perhotelan dan restoran.
"Kami melihat ada beberapa lokasi seperti yang ada di Mandalika dan lainnya, ini menjadi tempat kawasan ekonomi khusus yang sudah disampaikan sebelumnya," kata Erick Thohir.
Erick Thohir melakukan kunjungan ke Inggris bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam rangka melaksanakan sejumlah kegiatan, salah satunya pertemuan dengan produsen kandidat vaksin COVID-19 yakni Astra Zeneca, yang kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Astra Zeneca dengan Kementerian Kesehatan.
Dalam kunjungan tersebut Erick Thohir dan Menlu didamping oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Untung Suseno Sutarjo dan Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin.