Erick Thohir: Kebijakan Hilirisasi Industri Minerba Indonesia, Tarik Masuknya Investor Asing
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, fokus pemerintah Indonesia melakukan hilirisasi industri minerba, terutama nikel langsung mendapat respons positif dari investasi luar negeri. Bahkan, sudah ada beberapa perusahaan luar negeri yang berminat untuk bergabung.

Perusahaan tersebut yaitu, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari China dan LG Chem Ltd asal Korea, dua produsen electric vehicle (EV) Battery untuk kendaraan listrik terbesar dunia mengisyaratkan akan bergabung dengan proyek investasi senilai 20 miliar dolar AS dalam pengembangan rantai pasokan nikel di Tanah Air.

"Ini sebuah angin segar. Usaha Indonesia yang memiliki kekayaan tambang berlimpah untuk melakukan hilirisasi industri minerba langsung mendapat respons bagus dari investor asing. Ini bukti bahwa kebijakan Indonesia sudah tepat," kata Erick, di Jakarta, Rabu, 14 Oktober.

Indonesia, kata Erick, selama ini dikenal sebagai produsen dan eksportir nikel, bahan baku utama EV Battery, terbesar dunia yang menguasai 27 persen kebutuhan pasar global.

Kebijakan Kementerian BUMN melakukan inovasi model bisnis dalam industri ini, sekaligus meningkatkan value chain nikel Nusantara yang berlimpah. Sekaligus membangun industri baterai lithium di dalam negeri.

"Dengan kehadiran investasi luar negeri untuk menunjang program nasional di industri ini, maka saya yakin aspek keberlanjutan akan terus berkembang dan semakin kuat dalam daya saing untuk mendukung ketahanan energi Indonesia," tuturnya.

Sebelumnya, Mining Industri Indonesia (MIND ID) sebagai Holding BUMN Industri Minerba telah menuntaskan transaksi pembelian 20 persen saham divestasi PT Vale Indonesia Tbk (PT VI) yang merupakan perusahan dengan aset nikel terbaik dan terbesar di dunia.

Pembelian saham PT VI oleh MIND ID ini, kata dia, sesuai dengan mandat BUMN untuk mengelola cadangan mineral strategis Indonesia dan juga hilirisasi industri pertambangan nasional. Terutama nikel domestik nikel. Sehingga akan menghasilkan produk domestik nilai ekonomis hingga 4 hingga 5 kali lipat lebih tinggi dari produk hulu.

Dengan menjadi pemenang saham terbesar kedua di PT VI, kata Erick, maka MIND ID akan memiliki akses strategis untuk mengamankan pasokan bahan baku untuk industri hilir nikel Indonesia. Baik untuk hilirisasi industri nikel menjadi stainless steel, maupun menjadi baterai kendaraan listrik.