JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir berharap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei mampu mengundang investor menanamkan investasi guna meningkatkan perekonomian dan membuka lapangan kerja sehingga menyejahterakan masyarakat di Sumatera Utara (Sumut).
"Seperti arahan Bapak Presiden RI Joko Widodo bahwa kawasan industri ini harus segera dikembangkan tidak berorientasi pada property company, namun bagaimana kawasan industri ini menjadi kawasan industri yang bisa digunakan untuk investasi," kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangan resmi, dikutip dari Antara, Kamis 1 Juli.
Erick Thohir mengatakan pengelola KEK Sei Mangkei dapat mengeksplorasi kekayaan sumber daya alam di sana sehingga bisa menjadi investasi yang terjangkau bagi para masyarakat sekitar.
Ia juga meminta kepada PTPN III yang mengelola KEK Sei Mangkei agar menjadikan tanah-tanah yang berada di sekitar kawasan tersebut bisa menjadi investasi yang murah untuk membangun pabrik di Kawasan tersebut.
"Sumut sejak zaman dahulu memang sudah terkenal akan sumber daya alamnya, untuk itu sekarang kita perlu melakukan hilirisasi. Saya tadi juga melihat beberapa pabrik yang ada di KEK Sei Mangkei yang bisa meningkatkan ekonomi dan membuka lapangan kerja," katanya.
Erick berharap KEK Sei Mangkei bisa bersaing dengan KEK di daerah lainnya, bahkan bisa bersinergi. Untuk itu manajemen KEK Sei Mangkei diminta belajar kepada Kawasan Industri Batang (KIB) yang telah berhasil mengandeng banyak investor dalam waktu singkat.
BACA JUGA:
KEK Sei Mangkei seluas 1.933,8 hektare terdiri dari industri hilir kelapa sawit, industri hilir karet, dan aneka industri lainnya. KEK Sei Mangkei merupakan KEK pertama di Indonesia yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Januari 2015.
Sejumlah perusahaan terkemuka baik asing maupun domestik telah menanamkan investasi ke KEK Sei Mangkei antara lain PT Unilever Oleochemical Indonesia, PT Industri Nabati Lestasi, PT Delamere Estates Indonesia, PT All Cosmos Biotek, dan PT Aice Sumatera Industry. Selain itu, ada juga investor dalam penyediaan infrastruktur pendukung, antara lain PT PLN, PT Pertamina Power Indonesia, dan PT Pertamina Gas.
Beberapa investor yang sedang proses penjajakan kerja sama untuk mengembangkan pabrik di KEK Sei Mangkei di antaranya adalah PT Unilever Oleochemical Indonesia yang akan melakukan ekspansi pabriknya di atas lahan tambahan seluas 9 hektare dan investor baru yakni PT KKB SMET, Alliance, PT NHL, dan beberapa investor dari India, Korea, Malaysia, China, Taiwan dan Inggris yang diharapkan akan memulai investasi mereka dalam waktu dekat.