JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin berharap organisasi pertahanan pasca-Uni Soviet dapat terus bertahan dan berkembang, termasuk saat menghadapi masa-masa sulit dalam pertemuan Hari Senin.
Presiden Putin mengatakan, ia berharap Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), sebuah blok keamanan yang dipimpin Rusia pasca-Soviet, akan terus berkembang meskipun latar belakang kebijakan luar negerinya sulit.
"Saya berharap organisasi, yang telah berkembang menjadi struktur internasional yang lengkap, akan terus berkembang, maksud saya di masa-masa sulit," katanya pada pertemuan puncak CSTO di Moskow, melansir TASS 17 Mei.
Dia mencatat bahwa "masa sulit kembali pada tahun 1992 dan pada tahun 2002."
"Mereka tidak pernah berakhir, tetapi organisasi memainkan peran yang sangat penting, menstabilkan di ruang pasca-Soviet. Saya berharap dalam hal ini kemungkinan dan pengaruhnya terhadap situasi di zona tanggung jawab kita hanya akan tumbuh," tegas Putin.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Putin sempat mengutarakan pihaknya tidak khawatir dengan rencara Swedia dan Finlandia bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Meski demikian, Presiden Putin tegas memperingatkan akan merespon tegas jika aliansi pimpinan Amerika Serikat tersebut, mendukung infrastruktur militer bagi anggota Nordik yang baru.
"Mengenai perluasan, Rusia tidak memiliki masalah dengan negara-negara ini - tidak ada. Jadi dalam hal ini tidak ada ancaman langsung ke Rusia dari ekspansi (NATO) untuk memasukkan negara-negara ini," kata Presiden Putin dalam pertemuan aliansi negara-negara bekas Uni Soviet, melansir Reuters.
BACA JUGA:
"Tetapi perluasan infrastruktur militer ke wilayah ini tentu akan memancing tanggapan kami. Apa (tanggapan) itu? Kita akan melihat ancaman apa yang diciptakan untuk kita," sambungnya
Diketahui, Moskow telah dipilih sebagai tempat KTT Yobel CSTO karena Perjanjian Keamanan Kolektif ditandatangani di sini 30 tahun yang lalu. Dan, organisasi itu didirikan atas dasar tersebut 20 tahun yang lalu, juga di Moskow.