JAKARTA - Sekretaris Umum Sinode Gereja Bethany Indonesia Ronny Djaja Sanjata membantah pihaknya menerima uang dalam program Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI) dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hal ini menanggapi masuknya nama Gereja Bethany Indonesia dalam penerima BOTI pada APBD tahun 2022. Gereja yang berkantor pusat di Surabaya ini tercatat dalam salah satu dari 38 penerima BOTI dengan total bantuan Rp47 miliar.
"Kami dari Sinode [Sinode Gereja Bethany Indonesia] tidak menerima bantuan dalam bentuk apapun dari Gubernur DKI. Memang nama kami disebut di informasi yang beredar di WhatsApp tersebut. Tapi jujur kami tidak perlu bantuan karena kami sudah mandiri dengan keuangan kami sendiri, tapi kami tidak menerima bantuan dalam bentuk apapun juga," kata Ronny saat dikonfirmasi VOI, Minggu, 15 Mei.
Ronny menegaskan, pihaknya tidak memerlukan bantuan dalam bentuk apapun. Terlebih dari tokoh politik yang digadang-gadang maju dalam Pemilihan Umum 2024. Sebab, kata Ronny, Gereja Bethany tak ingin dikaitkan dan dianggap mendukung salah satu tokoh politik jelang pesta demokrasi lima tahunan.
"Kami dengan jelas, tegas, bersikap tidak akan menerima bantuan dalam bentuk apapun untuk kepentingan politik karena gereja atau sinode kami netral, tidak ikut dalam politik praktis," jelas Ronny.
Meski demikian, Ronny mengaku terbuka terhadap bantuan yang bersumber dari pemerintah. Dia bilang, Sinode Gereja Bethany Indonesia akan menerima dengan catatan berjarak dari politik praktis.
"Kalau ini memang dari pemerintah dan harus memberi, ya oke. Tapi kalau dikaitkan dengan politiknya itu yang susah. Momennya itu loh yang jadi masalah, karena gereja ini kan netral. Kami, dari dulu tidak pernah mau terima dari calon ini, calon itu," tegasnya.