Pukul Mundur Pasukan Rusia, Militer Ukraina Kembali Rebut Sejumlah Desa di Utara dan Timur Laut Kharkiv
Ilustrasi kondisi di Kharkiv, Ukraina. (Wikimedia Commons/dsns.gov.ua/State Emergency Service of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Ukraina mengatakan pada Hari Selasa, pasukannya telah merebut kembali desa-desa dari pasukan Rusia di utara dan timur laut Kharkiv, menekan serangan balasan yang dapat menandakan pergeseran momentum perang dan membahayakan kemajuan utama Rusia.

Pasukan Ukraina dalam beberapa hari terakhir merebut kembali pemukiman Cherkaski Tyshky, Ruski Tyshki, Borshchova dan Slobozhanske, di utara kota terbesar kedua di Ukraina, kata Tetiana Apatchenko, seorang petugas pers dengan pasukan utama Ukraina di daerah itu.

Penasihat Kementerian Pertahanan Yuriy Saks mengatakan, keberhasilan Ukraina mendorong pasukan Rusia keluar dari jangkauan Kharkiv, yang terletak di timur laut, yang telah dibombardir terus-menerus sejak perang dimulai.

"Operasi militer angkatan bersenjata Ukraina di sekitar Kharkiv, terutama di utara dan timur laut Kharkiv, adalah semacam kisah sukses," kata Saks kepada Reuters seperti dikutip 11 Mei.

"Tentara Ukraina mampu mendorong penjahat perang ini ke garis di luar jangkauan artileri mereka," sambungnya,

Di Washington, pejabat tinggi intelijen AS mengatakan perang berada di jalan buntu. Presiden Vladimir Putin tampaknya bersiap untuk konflik yang panjang, dan kemenangan Rusia di wilayah Donbas timur Ukraina mungkin tidak mengakhiri perang, kata Direktur Intelijen Nasional Avril Haines.

Tapi, serangan balik di dekat Kharkiv bisa menandakan fase baru, dengan Ukraina sekarang melakukan ofensif setelah berminggu-minggu di mana Rusia melancarkan serangan besar-besaran tanpa membuat terobosan.

Dengan mendorong mundur pasukan Rusia yang telah menduduki pinggiran Kharkiv sejak awal invasi, Ukraina bergerak ke jarak serang dari jalur suplai belakang yang menopang kekuatan serangan utama Rusia lebih jauh ke selatan.

"Orang-orang Ukraina semakin dekat dengan perbatasan Rusia. Jadi semua keuntungan yang dibuat Rusia pada hari-hari awal di timur laut Ukraina semakin menjauh," terang Neil Melvin dari think-tank RUSI di London.

Sejak Rusia terpaksa meninggalkan serangan di ibukota Kyiv pada akhir Maret, kekuatan utamanya telah berusaha untuk mengepung pasukan Ukraina di Donbas, menggunakan kota Izyum di selatan Kharkiv sebagai pangkalan. Pasukan Ukraina sejauh ini sebagian besar bertahan melawan serangan dari tiga arah.

Tetapi dengan mendorong kembali ke dekat Kharkiv, Ukraina sekarang dapat memaksa Moskow untuk beralih mencoba mempertahankan jalur pasokan panjangnya sendiri ke Izyum. Analis militer Barat mengatakan ada tanda-tanda serangan balik telah melemahkan kemajuan Rusia.

"Penilaian kami adalah, mereka (Rusia) harus menarik beberapa kekuatan dari sumbu yang mengarah ke kendali wilayah Donbas karena apa yang terjadi di Kharkiv, dan itu hanya menggarisbawahi tantangan yang mereka miliki," jelas pensiunan Jenderal AS Jack Keane, sekarang ketua lembaga think tank Institute for the Study of War.

Diketahui, jumlah warga Ukraina yang telah meninggalkan negara mereka sejak invasi Rusia pada 24 Februari mendekati 6 juta, menurut PBB, yang mengatakan krisis pengungsi adalah yang paling cepat berkembang sejak Perang Dunia Kedua.