Relawan Jokowi Mania yang Aktif Kritik Pemerintah Hanya Noel, Denny Siregar: Jangan-jangan Anggotanya Dia <i>Doang</i>
Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer alias Noel. (Instagram @immanuelebenezer)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenezer alias Noel menilai Menteri BUMN Erick Thohir tidak layak mencalonkan diri dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pegiat media sosial Denny Siregar ikut komentar.

Denny tidak merespons pernyataan Noel terhadap Erick. Namun, dia heran kritik yang disampaikan JoMan kebanyakan hanya bersumber dari Noel.

"Dari dulu tuh yang gua heran, JoMan ini anggotanya berapa ribu sih?" kata Denny dalam akun Twiternya, @Dennysiregar7, Senin 9 Mei.

Denny pun menduga JoMan tidak memiliki anggota. Hanya Noel seorang yang menjadi bagian JoMan sekaligus menjabat sebagai ketua.

"Perasaan yang muncul die mulu. Jangan2 cuman die doang," ujarnya.

Sebelumnya, Noel menganggap pemecatan terhadap dirinya sebagai Komisaris Utama anak usaha BUMN PT Mega Eltra didasari oleh dendam politik Menteri BUMN Erick Thohir.

"Dendam politik, kalau tidak perusahaannya yang sudah untung mau diambil kalik untuk anaknya Erick Thohir, temannya Erick Thohir," ujar Noel dalam dalam sesi wawancara yang diunggah salah satu akun YouTube media online nasional.

Noel juga mengganggap bos BUMN itu memperlakukan anak buahnya berbeda. Dia membandingkan dirinya dengan Komisaris Bank Syariah Indonesia (BSI) yang memalsukan tanda tangan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla dalam undangan untuk Wakil Presiden Ma'ruf Amin. "Itu gila," imbuhnya.

Maka dari itu, Noel menilai Erick Thohir tidak pantas mencalonkan diri menjadi kandidat dalam pesta demokrasi lima tahunan pada 2024.

Noel diketahui belum lama ini dicopot dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Mega Eltra, anak usaha BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero).

Relawan pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019 itu dicopot tak lama setelah menjadi saksi meringankan dalam persidangan kasus dugaan tindak pidana terorisme dengan terdakwa Munarman pada Februari 2022.