Potensi Macet Total Hari Ini, Menko PMK Minta Korlantas Terapkan <i>Contra Flow</i> di Tol: Simulasi <i>Kok</i> Beberapa Kali
Ilustrasi situasi GT Cikarang Utama saat momen mudik Lebaran 2022. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyorot potensi lock jam atau macet total di jalur arus balik Lebaran 2022.

Dia menginstruksikan Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) serta operator jasa jalan tol terus berkoordinasi dan sigap menerapkan skema situasional untuk menghindari potensi macet total.

"Jangan sampai terjadi lock jam, macet yang terkunci. Ini yang harus kita hindari betul-betul," ujar Muhadjir dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 8 Mei.

Muhadjir lantas mengutip data Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang memprediksi sebanyak 270 ribu kendaraan diperkirakan akan masuk ke Jabodetabek pada hari ini atau H+6 Lebaran. Menurut data tersebut, baru 30 persen pemudik yang kembali ke daerah asal. Sementara 64 persen lainnya masih mudik. Artinya dua kali lipat pemudik belum masuk Jabodetabek..

"Kalau dilihat puncaknya tinggal hari minggu, meskipun ada juga yang mungkin merencanakan selepas hari minggu pulangnya. Tentu akan kita maksimalkan beberapa solusi seperti one way, ganjil genap dan contra flow," tuturnya.

Mengantisipasi hal tersebut, Muhadjir menyampaikan Korlantas telah menyiapkan skema one way untuk mengurai kepadatan arus balik hari ini. Sejak pukul 14.00 WIB, akan diberlakukan skema one way dari Gerbang Tol (GT) Kalikangkung hingga KM 47 Tol Jakarta-Cikampek arah Jakarta.

Diketahui Kemenhub juga telah menyarankan agar pemudik menunda kepulangannya untuk menghindari kemacetan pada hari ini karena masih ada 60 persen pemudik belum kembali.

Meski demikian, Muhadjir menjelaskan, kebijakan one way di jalan tol berdampak pada tersumbatnya jalur arteri. Dia pun meminta Korlantas Polri dan Kemenhub mempertimbangkan diskresi arus balik secara situasional di jalur tol pada hari ini seperti menerapkan one way menjadi contra flow.

"Dengan demikian maka ketika terjadi stagnasi, kemacetan di jalur arteri, itu bisa terurai kembali," ungkap Muhadjir.

Dia menambahkan, solusi ini bisa menghindari kepadatan atau potensi macet total berjam-jam di jalan tol, maupun jalur arteri yang terkena imbas one way. Sebab itu, kata Muhadjir, ketika potensi macet total mulai mendekat maka skema contra flow sudah dipersiapkan.

"Dibuka paling tidak contra flow. Sehingga sebagian jalan tol bisa dilewati oleh mereka yang semula lewat jalur arteri. Dan ini sudah kita prediksi, dan simulasi kok beberapa kali," tandasnya.