MAKASSAR - Suporter PSM berharap Syamsu Rizal dan Dokter Fadli Ananda (Dilan) bisa terpilih menjadi wali kota-wakil wali kota Makassar. Dilan diyakini bisa membawa olahraga berkembang maju.
Dukungan ini disampaikan sejumlah suporter PSM yang tergabung dalam tim pemenangan Andalan, akronim dari Anak Mudana DILAN.
"Tim pemenangan ini dibentuk, karena kami berharap Deng Ical dan dokter Fadli mampu memimpin Kota Makassar sehingga ada keterwakilan anak Muda di lingkup pemerintahan," kata suporter PSM Muhammad Fahrawi saat bertemu dokter Fadli, Jumat, 9 Oktober malam.
Dia menilai, dokter Fadli yang mewakili kaum milenial, mampu memahami seluruh kebutuhan anak muda di Kota Makassar, khususnya mengenai persepakbolaan. Fahrawi menyebut sepakbola masih sangat kurang diperhatikan oleh pemerintah.
"Dengan kepemimpinan DILAN, kami sangat yakin PSM akan lebih baik dari sebelumnya," ujar Fahrawi.
Sementara itu, Azhraf yang juga bagian dari tim pemenangan Andalan sekaligus suporter PSM menyebut, dokter Fadli sebagai sosok yang tepat mewakili anak muda di Kota Makassar.
"Saya sering berbincang dengan dokter Fadli. Ia adalah tipikal orang yang pemikirannya di luar dari pemikiran orang-orang pada umumnya. Ia memiliki banyak ide-ide yang luar biasa, yang saya anggap hanya dia yang mampu menjadikan Kota Makassar ini lebih baik dari sebelumnya," tuturnya Azhraf.
BACA JUGA:
Dilan Janjikan Gratis Iuran Sampah
Pasangan Deng Ical dan Fadli Ananda (Dilan) berjanji akan menggratiskan iuran retribusi sampah bila terpilih di Pilwalkot Makassar.
Hal ini disampaikan calon wali kota Makassar Deng Ical saat bertemu warga di Bara-Baraya Selatan, Sabtu, 10 Oktober. Deng Ical mengatakan, retribusi sampah akan sangat terasa memberatkan bagi masyarakat ekonomi lemah.
"Tidak perlu lagi masyarakat kecil membayar iuran sampah, harusnya urusan itu sudah jadi tanggung jawab pemerintah," ujar Deng Ical.
Namun, khusus untuk badan usaha, seperti toko, rumah makan dan hotel tetap akan diberi tanggung jawab retribusi.
Mantan Wakil Wali Kota Makassar ini mengatakan, pandemi COVID-19 yang belum bisa diprediksi kapan berakhir, menuntut lahirnya program yang berorientasi pada ekonomi dan kesehatan.
"Kami tidak ingin berjanji terlalu tinggi, karena kami fokus di ekonomi dan kesehatan. Anggaran akan lebih diporsir untuk hal tersebut. Pokoknya bagaimana warga bisa makan, tidak di PHK, dan sehat," ujar Doktor Bidang Kebijakan Publik ini.
Sebelumnya, mantan Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin (IAS) mengungkapkan apresiasinya atas program bebas retribusi sampah. Ias membandingkan bebas retribusi sampah dengan program di eranya yang juga berdampak positif.
“Cocok ini programnya DILAN, semua masuk akal dan bisa dilaksanakan," ujar IAS.