MAKASSAR - Pengamat politik Aji Andika menyebut Pilkada Makassar bukan sekadar kompetisi antara empat pasangan calon. Ada pertarungan politik yang melibatkan Erwin Aksa dengan PDI Perjuangan.
Akademisi UIN Syarif Hidayatullah ini mengatakan apabila Erwin Aksa mampu memenangkan jagoannya pada Pilwalkot Makassar, maka label spesialis penakluk PDIP pantas disematkan kepada Komisaris Utama Bosowa Corporindo itu. Sebab Erwin Aksa sudah dua kali mengalahkan jago PDIP pada Pilgub DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019 untuk wilayah Sulsel.
"Label spesialis penakluk PDIP akan semakin melekat ke Erwin Aksa bila mampu mengalahkan jagoan PDIP di Kota Makassar. Tentunya menarik disaksikan dan ditunggu hasil akhirnya," kata Aji dalam keterangan tertulis, Jumat, 9 Oktober.
Pada Pilkada Makassar, Erwin Aksa menjadi ketua tim pemenangan Munafri Arifuddin yang berpasangan dengan Abdul Rahman Bando. Pasangan ini diusung parpol Demokrat, PPP, dan Perindo.
BACA JUGA:
Sedangkan, PDIP mengusung Syamsu Rizal-Fadli Ananda atau populer dikenal dengan jargon Dilan. PDIP menurut mantan peneliti LSI Denny JA ini harus mewaspadai gerakan Erwin Aksa dan berjuang maksimal agar Dilan dapat memenangkan Pilkada Makassar
"Kalau PDIP tidak mau dipecundangi lagi, ya sedari dini harus memperkuat lagi simpul-simpul pemenangannnya. Seluruh potensi harus dikerahkan untuk memastikan kemenangan jagoannya. Apalagi EA pastinya juga all-out mengingat kandidat yang maju adalah kerabatnya," sambung Aji.
Pilkada Makassar diikuti 4 pasangan calon. Nomor urut 1, Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi, diusung Gerindra dan Nasdem; nomor urut 2 Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando diusung Demokrat, PPP dan Perindo.
Pasangan calon nomor urut 3 yakni Syamsu Rizal MI-Fadli Ananda, dengan partai pengusung PDIP, Hanura dan PKB. Sedangkan pasangan calon nomor urut 4 yakni Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Armin Nurdin Halid, partai pengusung Golkar, PKS dan PAN.