Akhyar Respons Bobby soal <i>Hattrick</i> Walkot Medan Korupsi, Singgung Angin Surga Kandidat
Akhyar Nasution mendapat dukungan dari para pengacara di Medan

Bagikan:

JAKARTA - Calon Wali Kota Medan Akhyar Nasution merespons pernyataan Bobby Nasution soal tiga wali kota Medan terjerat kasus korupsi. Akhyar menegaskan dirinya bukan bagian dari wali kota Medan bermasalah.

“Benar bahwa sudah tiga wali kota Medan yang hattrick terjerat kasus korupsi. Tapi jangan diartikan bahwa saya juga terjerat. Saya tidak pernah punya catatan terjerat kasus korupsi. Ada hattrick tapi tidak akan ada quatrick,” kata Akhyar Nasution dalam keterangan tertulis, Sabtu, 10 Oktober.

Akhyar mengakui pernah diminta keterangan tim penyidik Pilda Sumut terkait tuduhan penyelewengan anggaran MTQ Medan Februari 2020 di Medan Selayang. Tapi Akhyar menegaskan tuduhan itu tidak berdasar.

“Karena pertanyaan polisi kepada saya banyak mengarah ke soal pelaksanaan di lapangan. Sementara hal itu adalah wilayah Sekda selaku pemegang anggaran dan Kabag Agama selaku kuasa pengguna anggaran. Saya kan sebagai pengambil kebijakan,” katanya.

Dalam pemeriksaan di Polda Sumut, penyidik menanyakan soal kegiatan MTQ tidak melalui tender. Akhyar mengecek langsung ke bawahan dan memang benar kegiatan tidak perlu ditender.

“Bagaimana mau ditenderkan, soalnya dana yang digunakan adalah untuk bonus para juara, honor hakim, honor  pekerja dan honor relawan lainnya. Apa perlu hal seperti it  ditenderkan? Kan tidak,” tegas Akhyar. 

Pengalaman persoalan MTQ itu membuat Akhyar semakin berhati-hati menjalankan roda pemerintahan. Dia berharap bila terpilih di Pilkada Medan maka elemen masyarakat, pengacara hingga pegiat hukum bisa mengawasi jalannya pemerintahan. 

“Saya berjanji, kalau saya yang memimpin Medan ke depan  tidak ada quatrick kasus korupsi yang melibatkan Wali Kota Medan,” tutur Akhyar yang berpasangan dengan Salman Alfarisi di Pilkada Medan

Selain itu, Akhyar juga berbicara soal program pembangunan Kota Medan. Dia berjanji berupaya memperindah wajah Medan dengan menata pelayanan publik, meningkatkan infrastruktur serta menjalankan birokrasi. 

“Tapi ingat bahwa masa kepemimpinan wali kota Medan hasil Pilkada 2020 ini hanya 3,5 tahun. Jadi saya harus menyusun skala prioritas. Tidak mungkin kita bisa menyelesaikan semua permasalahan Kota Medan dalam waktu singkat itu. Kalau ada kandidat yang merasa mampu menuntaskan  permasalahan Kota Medan dalam 3,5 tahun, saya yakin itu adalah angin surga,” tegas Akhyar.

Sebelumnya Bobby Nasution menyinggung kasus korupsi 3 wali kota Medan. Bobby yang berpasangan dengan Aulia Rachman di Pilkada Medan berjanji mewujudkan Medan bebas dari kasus korupsi.

“Ini janji saya dan Bang Aulia Rachman mewujudkan Medan bersih dari korupsi,” kata Bobby dikutip dari Instagram bobbynst, Selasa, 6 Oktober.

Dalam postingannya, Bobby menyertakan sejumlah grafis yang menunjukkan komitmen untuk menjadikan Medan zona bebas korupsi. Menantu Jokowi ini juga mengutip survei Transparansi Internasional Indonesia (TII).

“3 wali kota Medan hattrick tersandung kasus korupsi. Medan jadi kota besar paling rawan korupsi, menurut hasil survei Transparansi Internasional Indonesia tentang indeks persepsi korupsi tahun 2017,” kata Bobby.