Bagikan:

JAKARTA - Calon Wali Kota Medan, Akhyar Nasution menegaskan perencanaan pembangunan harus perencanaan matang. Program ini harus dibahas bersama legislatif juga audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). 

Penegasan ini disampaikan Akhyar merespons isu yang beredar di kalangan anak muda Medan soal program pembangunan kota akan lebih mudah jika ada hubungan persaudaraan antara pejabat daerah dan pejabat pusat. 

"Omong kosong itu. Semuanya harus diaudit oleh BPK. Audit itu ada tiga jenis, yaitu audit perencanaan, audit kinerja dan audit keuangan. Kalau saja pemerintah pusat menyalurkan anggaran ke daerah hanya karena hubungan personal, sudah pasti itu pelanggaran hukum. Tidak mungkin hak itu terjadi di era sekarang ini," tegas Ahkyar dalam keterangan tertulis, Kamis, 8 Oktober.

Akhyar menyampaikan hal ini saat bertemu komunitas generasi muda yang menamakan dirinya Generasi Milenial Indonesia (GMI) Medan. Akhyar mengatakan akan menampung ide anak muda untuk pembangunan Kota Medan.

"Ke depan, saya akan sangat terbuka terhadap ide-ide dari anak-anak milenial untuk membuat Kota Medan lebih berwarna. Saya berharap kreativitas anak muda Medan bisa melebihi anak-anak Bandung dan Yogja," kata Akhyar.

Ketua GMI Medan Luthfi Nur Aziz Amd menyatakan dukungan diberikan ke Akhyar karena dinilai memberi perhatian terhadap anak muda. Akhyar diketahui menyiapkan pembangunan sarana Medan Milenial Creative Center di Kota Medan yang akan menjadi sarana kreasi anak muda.  

“Kami anak-anak muda terdidik tidak akan terperdaya dengan kampanye yang muluk-muluk,” kata Aziz.

Bersama pengurus GMI, Aziz menjanjikan membangun kekuatan di kalangan anak muda Medan untuk memenangkan Akhyar-Salman Alfarisi di Pilkada Medan. 

“Kami sudah berbulat tekad mendukung Pak Akhyar dan Pak Salman di Pilkada Medan. Kami siap mengerahkan anggota GMI Medan untuk berkampanye bagi pemenangan AMAN,” tegas Aziz.