Bagikan:

JAKARTA - Kepala Penerangan (Kapen) Kogabwilhan III Kol. Czi IGN Suriastawa menyebut, TNI masih melakukan pengejaran Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang melakukan pengadangan dan penembakan terhadap rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya.

Suriastawa menyakan, penembakan ini terjadi di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Intan Jaya setelah rombongan tim yang dibentuk Menko Polhukam Mahfud MD ini melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Hitadifa.

"Penembakan terjadi pada tanggal 9 Oktober pukul 15.45 WIT saat rombongan TGPF dalam perjalanan pulang dan sampai di tanjakan Wagonopone, Kampung Mamba tiba-tiba ditembaki dari arah kanan dan kiri jalan," ungkap Suriastawa dalam keterangan tertulisnya yang diterima VOI, Jumat, 9 Oktober.

Akibat penembakan tersebut saat ini seorang anggota TGPF Intan Jaya yang juga dosen Universitas Gadjah Mada Bambang Purwoko mengalami luka tembak di kaki kiri sedangkan anggota TNI bernama Zainuddin mengalami luka tembak di pinggangnya. Kedua korban tersebut, kata Suriastawa tengah dirawat di UPTD RSUD Sugapa secara intensif.

Sementara terhadap pelaku, saat ini TNI sedang melakukan pengejaran. 

"Saat ini, TNI sedang melakukan pengejaran terhadap gerombolan KKB yang kabur ke dalam hutan di sekitar lokasi kejadian pasca penembakan terhadap rombongan TGPF," tegasnya.

 

Lebih lanjut, Suriastawa mengatakan tindakan tersebut dan menyebabkan korban membuktikan bahwa selama ini KKB memang kerap bertindak brutal dan mendahulukan kekerasan. Bahkan dia mengatakan, tindakan ini dilakukan secara sengaja untuk menghalangi kerja TGPF yang dibentuk pemerintah beberapa waktu yang lalu.

"Kejadian penembakan ini membuktikan kepada masyarakat bahwa selama ini KKSB selalu bertindak brutal dan dengan sengaja  menghalangi kinerja TGPF yang dibentuk oleh pemerintah dengan melibatkan tokoh-tokoh kredibel untuk mengungkap kebenaran yang terjadi pasca kematian pendeta Yeremia beberapa waktu lalu," ungkap dia.

Terkait penembakan tersebut, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNB-OPM), Sebby Sambom mengaku bertanggungjawab atas yang menimpa rombongan TGPF Intan Jaya.

"Ya, TPNPB bertanggung jawab," kata Sebby saat dihubungi wartawan.

Pengadangan ini dilakukan pihaknya, karena tak setuju dengan tim yang dibuat oleh pemerintah Indonesia. "Itu keputusan kami dan dengan tuntutan kami menolak tim investigasi bentukan Menko Polhukam Mahfud MD," tegasnya.

Menurutnya, tim yang harusnya melakukan investigasi atas tewasnya Pendeta Yeremia harusnya berasal dari kalangan independen bukan dari kalangan pemerintah. 

"Kami minta tim independen yang harus menginvestigasi yaitu PBB, Komnas HAM, LSM HAM, dan gereja," pungkas dia.