Cerita Tim TGPF Diserang KKB di Papua, Ditembak dari Kiri-Kanan
Ilustasi/TGPF saat berada di Intan Jaya Papua (Dok. Humas Kemenko Polhukam)

Bagikan:

JAKARTA - Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang bertugas mengusut peristiwa penembakan di Kabupaten Intan Jaya, Papua diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Mereka diberondong tembakan dari sisi kanan dan kiri.

Wakil Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Sugeng Purnomo menuturkan awal mula penyerangan. Saat itu tim satu yang dipimpin Benny Mamoto berangkat dari Jakarta menuju Timika dan dilanjutkan ke Sugapa, Intan Jaya. 

Sementara tim dua yang dipimpin olehnya menuju Jayapura untuk bertemu dengan pejabat daerah. Meraka berkoordinasi perihal pencarian fakta.

"(Tim dua) Kita bertemu dengan jajaran pemerintah provinsi kita ketemu dengan jajaran Polda maupun Kodam dan tadi kita bertemu dengan tokoh-tokoh gereja," ujar Sugeng kepada wartawan, Jumat, 9 Oktober.

Usai pertemuan dengan pejabat daerah rampung, tim dua melanjutkan kegiatan dengan para tokoh gereja. Ketika pertemuan itulah didapat informasi jika tim pimpinan Benny Mamoto melanjutkan perjalanan ke Distrik Intan Jaya.

"Tim 1 yang kemarin berangkat atau bergerak dari Timika menuju Sugapa, Intan Jaya dan tadi pagi melakukan pergeseran dari Sugapa menuju Distrik Intan Jaya untuk meninjau lokasi," kata Sugeng.

Pergerseran itu bertujuan untuk mendapat banyak informasi perihal peristiwa penembakan yang terjadi di Distrik Intan Jaya pada September lalu. Awalanya semua kegiatan itu berjalan dengan lancar tanpa ada kendala.

"Berharap bisa bertemu dengan banyak pihak yang bisa menceritakan terjadinya kekerasan maupun penembakan," katanya.

Namun ketika dalam perjalanan pulang atau kembali menuju Sugapa, tim satu justru diserang oleh KKB. Mereka diberondong tembakan dari sisi kanan dan kiri. Hingga akhirnya, Bambang Purwoko dan seorang anggota TNI tertembak.

"Sekitar 15.40 menit antara 4 atau 5 kilo menjelang sampai di sugapa rombongan dilakukan penyerangan atau penembakan dari sisi kanan dan kiri," kata dia.

Adapun Bambang Purwoko yang merupakan dosen dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Sertu Faisal Akbar tertembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Hipadita, Intan Jaya. Penembakan itu diawali dengan pengadangan ketika tim menuju ke Distrik Sugapa.

"Pada tanggal 9 Oktober pukul 15.30 WIT di daerah Kampung Mamba Bawah, Distrik Hipadita telah terjadi penghadangan oleh KKB terhadap rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) saat kembali dari distrik Hitadipa menuju Sugapa," kata Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Kolonel Czi IGN Suriastawa kepada wartawan, Jumat, 9 Oktober.

Akibat kejadian penembakan tersebut, Bambang mengalami luka tembak di bagian pergelangan kaki kiri dan pergelangan tangan kiri. Kondisinya saat ini dalam keadaan sadar. Sementara Sertu Faisal Akbar mengalami luka tembak di bagian pinggang dan dalam kondisi sadar.