Inggris Dapat Peringatan Dugaan Infeksi Spyware Israel, Termasuk di Kantor PM Boris Johnson dan Kementerian Luar Negeri
PM Inggris Boris Johnson di depan kantor sekaligus kediaman resminya Downing Street 10. (Wikimedia Commons/10 Downing Street)

Bagikan:

JAKARTA - Kelompok pengawas hak digital Citizen Lab memperingatkan para pejabat Inggris Senin kemarin, terkait infeksi perangkat lunak mata-mata buatan Israel pada perangkat elektronik yang terhubung ke jaringan pemerintah, termasuk beberapa di dalam kantor perdana menteri dan kementerian luar negeri.

Perangkat lunak mata-mata itu dikenal sebagai Pegasus, produk dari dealer senjata siber Israel NSO Group, menurut sebuah unggahan blog yang diterbitkan oleh Citizen Lab.

"Kami mengonfirmasi bahwa pada tahun 2020 dan 2021, kami mengamati dan memberi tahu Pemerintah Inggris tentang beberapa kasus dugaan infeksi spyware Pegasus dalam jaringan resmi Inggris," tulis unggahan blog tersebut, melansir Reuters 19 April.

Terpisah, seorang juru bicara NSO mengatakan tuduhan itu "salah dan tidak dapat dikaitkan dengan produk NSO, karena alasan teknologi dan kontrak."

Sementara itu, seorang juru bicara pemerintah Inggris mengatakan "kami tidak secara rutin mengomentari masalah keamanan."

Citizen Lab mengatakan, pihaknya yakin penargetan yang terhubung ke kantor perdana menteri dilakukan oleh klien NSO di Uni Emirat Arab. Sementara peretasan Kementerian Luar Negeri Inggris datang dari negara lain, termasuk Siprus, Yordania dan India.

Terkait hal ini, juru bicara pemerintah untuk Uni Emirat Arab, Yordania, India dan Siprus tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Diketahui, Pegasus dapat digunakan untuk membobol iPhone dari jarak jauh, memberi klien akses mendalam ke memori ponsel yang ditargetkan atau mengubahnya menjadi perangkat perekam.

Citizen Lab menemukan bukti perangkat Inggris yang disusupi, dengan memantau lalu lintas internet dan sinyal digital lainnya ke server mata-mata yang mengontrol Pegasus untuk berbagai klien NSO.

"Kami mengidentifikasi infeksi yang berasal dari jaringan Inggris tersebut berdasarkan berbagai metode pemindaian jaringan yang kami gunakan, dan memberi tahu otoritas Inggris terkait kecurigaan kami pada saat itu, agar mereka menindaklanjutinya," tulis Direktur Lab Warga Ron Deibert dalam unggahan blok tersebut.

"Kami tidak memiliki akses ke perangkat apa pun, dan tidak memiliki informasi tentang korban tertentu," sambungnya.

Citizen Lab dikenal sebagai salah satu kelompok penelitian terkemuka, tentang spyware tentara bayaran dalam industri keamanan siber.

Aktivitas peretasan yang terhubung ke kantor perdana menteri Inggris diselidiki oleh Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris, di mana teknisi menguji beberapa ponsel untuk menemukan malware, menurut artikel New Yorker tentang NSO Group yang juga diterbitkan pada Hari Senin, tetapi temuan itu tidak meyakinkan.