PAPUA - Truk berpenumpang pekerja tambang di Papua Barat menabrak bagian gunung di KM 10 Pegunungan Arfak. Tabrakan maut itu menyebabkan 18 pekerja asal Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia.
"Total ada 79 orang yang menumpang truk tersebut saat hendak ke pusat kota," kata Ketua Kerukunan Flores, Lembata, Timor, Rote, Alor (Flobamora) Clinton Tallo saat dihubungi dari Kupang, Rabu 13 April.
Ia mengatakan bahwa saat ini sejumlah korban kecelakaan tersebut nama-namanya sedang dalam pendataan, sehingga rilis soal nama-nama akan disampaikan kemudian.
Namun, kata dia, kini ada sekitar 10 orang yang masih dalam kondisi kritis dan masih dirawat intensif oleh petugas kesehatan di daerah tersebut.
"Untuk nama-nama korban kami masih koordinasi dulu dengan pihak terkait," ujarnya, melansir Antara.
Ia merinci dari 18 orang mengalami kecelakaan dan meninggal dunia itu terdapat 16 orang berasal dari Kabupaten Belu dan Malaka, satu orang dari Amarasi Kabupaten Kupang, satu orang lagi dari kabupaten Sikka.
Para pekerja itu itu ujar dia adalah warga yang bekerja di tambang pada perusahaan milik Toko Tengah, Manokwari.
BACA JUGA:
Terkait rencana penguburan sejumlah korban itu, ia mengatakan bahwa nantinya akan dibawa ke NTT menggunakan pesawat charter dan saat ini sedang dalam persiapan. "Segala biaya kepulangan jenasah nanti akan ditanggung semua oleh pihak perusahaan tempat mereka bekerja," tambahnya.
Sesuai jadwal nantinya jenazah akan diberangkatkan pada Kamis 14 April besok, menggunakan pesawat Lion Air pukul 14.00 WTA. "Malam ini seluruh jenazah akan disemayamkan di sekretariat keluarga Flobamora di Manokwari untuk selanjutnya besok diterbangkan ke NTT," demikian Clinton Tallo.