Pengaspalan Sirkuit Formula E Rampung, PDIP: Belum Tentu Penuhi Standar
Tangkapan layar foto udara lintasan Formula E Jakarta di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (12/4/2022). ANTARA/Instagram/@darisarch via @jakartaeprixofficial/dewa

Bagikan:

JAKARTA - Pengaspalan dalam pembangunan sirkuit Formula E di kawasan Ancol sudah rampung. Sebagai pihak yang pernah meragukan pembangunannya, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono menyebut belum tentu sirkuit yang sudah dibangun memiliki kualitas yang baik.

Sebab, kata Gembong, sirkuit ajang balap mobil listrik ini terlebih dahulu harus dilakukan pengujian sebelum mendapat sertifikasi oleh Fédération Internationale de l'Automobile (FIA).

"Fisik kan belum tentu memenuhi standar. Tahapannya kan perlu ada sertifikasi dari FIA juga kan. Secara fisik, jadi, boleh. Tapi apakah itu layak atau tidak bukan kita yang menentukan," kata Gembong saat dihubungi, Selasa, 12 April.

Karenanya, menurut Gembong, Pemprov DKI maupun PT Jakarta Propertindo selaku penyelenggara boleh bangga ketika sirkuit sudah lulus sertifikasi.

Hanya saja, hal ini tak mudah. Mengingat, pembangunan sirkuit MotoGP di Mandalika yang dibangun dalam waktu 14 bulan saja tetap diwajibkan melakukan pengaspalan ulang.

"Ada organisasi yang bisa menetapkan, mengeluarkan sertifikasi atas track yang mengikuti standar. Sama seperti di Mandalika kemarin, sudah rapi, bagus ternyata harus diaspal ulang. misalkan. Itu kan masih perlu waktu lagi. Jangan geer dulu," tutur Gembong.

Sebelumnya, proses pengaspalan sirkuit sudah rampung dikerjakan Halini dibenarkan oleh VP Communication Organizing Committee Formula E Jakarta, Iman Sjafei. 

"Lintasan sudah jadi. Terus sekarang lagi bangun kelengkapan yang kanan-kiri, pagar, tribun, jembatan, begitu-begitu. Kan kalau itu semua tinggal pasang-pasang," ujar Iman.

Setelah seluruh sarana di lokasi sirkuit Formula E terpasang, akan ada proses akhir konstruksi yang akan dilakukan lagi, yakni memperhalus struktur lintasan balap demi kenyamanan dan keselamatan balapan.

"Bukan diaspal lagi, cuma dipastikan supaya enggak ada batu dan lain-lain. Kan sebenarnya dari pengalaman kemarin-kemarin yang kita lihat itu membahayakan, karena masih banyak krikil kayak gitu loh," ujar dia.