JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani mengungkapkan kakeknya yaitu Tokoh Proklamator Indonesia Soekarno menekankan pentingnya menyatukan agama dan ilmu. Selama Ramadan ini, Puan mengaku menyempatkan diri untuk mengaji Alquran dan membaca tulisan-tulisan lama tentang Bung Karno.
"Saya menemukan satu kutipan kakek saya saat berpidato di Pembukaan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (NU) di Solo, Jawa Tengah, 2 Oktober 1958. Bung Karno pada pidato itu menekankan pentingnya menyatukan agama dan ilmu," tulis Puan, dikutip dari akun Instagramnya @puanmaharaniri, Kamis 7 April.
Dia bilang, banyak pelajaran terkait keislaman yang bisa dipetik Puan dari sosok kakeknya. Bung Karno pada teks pidato itu mengaku gembira sekali setiap diminta berpidato di depan publik kampus Islam.
Puan mengaku dapat menangkap rasa kegembiraan itu. "Perguruan tinggi atau sekolah secara umum nyatanya memang krusial. Bung Karno menyebut hanya melalui pertalian agama dan ilmu kita dapat menemukan kembali api Islam yang kita cari," ujarnya.
Dia menambahkan, almarhum ayahnya Taufiq Kiemas memiliki semangat yang sama dengan Sang Proklamator karena Taufiq Kiemas adalah pengagum Bung Karno sejak lama.
"Semasa hidup, Papa begitu senang dan bersemangat untuk membantu pengembangan dalam hal keilmuan dan keagamaan," ucap Ketua DPP PDI Perjuangan ini, melansir Antara.
Bahkan berapa di antara jasa Taufiq banyak yang Puan tidak ketahui. Misalnya jasa Taufiq Kiemas yang cukup besar untuk Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta.
Puan baru mengetahui ayahnya turut berperan dalam mendirikan sekolah itu saat kunjungan ke sana saat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) pada 2018, yakni lima tahun setelah almarhum berpulang.
"Alhamdulillah, saya dalam menjalankan kerja, baik ketika menjadi Menko PMK dan sekarang mendapat amanah sebagai Ketua DPR, rasanya senang sekali ketika bisa meneruskan apa yang sudah ditradisikan kakek saya Bung Karno dan Papa saya Bapak Taufiq Kiemas," ujar Puan.
BACA JUGA:
Saat menjadi Menko PMK, Puan mengaku banyak bersinggungan dengan gagasan dan program dalam kaitan Islam dan keilmuan. Empat tahun silam, sebagai Menko PMK, Puan bertemu dengan Grand Syekh Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmad Mohamed Tayeb di Kairo, Mesir.
Kedatangan Puan saat itu membahas tentang kerja sama pengembangan kurikulum Islam moderat. "Mudah-mudahan semangat, gagasan, dan pemikiran Bung Karno terus menggelora dan menginspirasi kita semua sebagai generasi penerus bangsa," tandasnya.