JAKARTA - Sekjen Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Komjen Andap Budhi Revianto cerita tentang keponakannya tidak lolos seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di kementerian tempat dia bertugas saat ini.
Komjen Andap bilang, sebenarnya dia bisa saja membantu agar keponakannya, yang sudah lolos tes computer assisted test (CAT), lolos di tahap akhir seleksi CPNS di Kemenkumham. Namun, dia menegaskan pentingnya menjaga integritas sebagai aparatur sipil negara (ASN).
"Sebagai Sekjen, saya berupaya menjaga integritas," kata Andap saat membuka orientasi CPNS di Jakarta, Senin 4 April.
Dia menegaskan dalam proses penerimaan CPNS tidak boleh ada titipan, korupsi, kolusi, nepotisme, serta hal-hal yang merusak nilai integritas dan kejujuran. Dia juga sama sekali tidak mau melakukan hal itu untuk kepentingan pribadinya, karena bertentangan dengan nilai-nilai yang diusung selama ini.
"Sebetulnya bisa-bisa saja sebagai Sekjen, contoh, karena (dia) CAT sudah lolos dan tinggal finishing selesai; tapi kami punya integritas dan berusaha menjaganya," ujar mantan Kapolda Kepulauan Riau tersebut dilansir dari Antara.
Komjen Andap mengakui masih ada sejumlah kekurangan dalam proses rekrutmen CPNS di lingkungan Kemenkum HAM. Hal itu akan dijadikan bahan evaluasi dan perbaikan pada penerimaan berikutnya.
Dari 627.113 pendaftar, sebanyak 4.558 orang atau sekitar 0,73 persen yang lolos menjadi CPNS Kemenkum HAM.
Lebih rinci, dari jumlah pendaftar awal, sebanyak 487.049 orang lolos seleksi administrasi; dan di tahap seleksi kompetensi dasar, sebanyak 317.629 peserta dinyatakan lolos.
Pada tahap berikutnya Kemenkumham mengumumkan 13.418 peserta lolos, dan di tahap akhir tercatat sebanyak 4.558 orang dinyatakan lolos sebagai CPNS Kemenkumham.
BACA JUGA:
Putri Jokowi Kahiyang juga sempat tak lolos CPNS
Sebelumnya putri Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kahiyang Ayu juga pernah mengalami nasib sama, tak lolos Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2017 (CPNS 2017). Padahal Kahiyang punya status putri orang nomor satu di republik ini.
Kahiyang Ayu memang pernah mengikuti seleksi tes CPNS 2017 sebagai Pemeriksa Pertama Pemerintah Kota Surakarta. Dalam tes tersebut, Kahiyang tidak berhasil lolos CPNS. Total capaian poin Kahiyang adalah 300, terdiri dari nilai Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) 50, Tes Intelegensia Umum (TIU) 95, dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP) 155.
Sementara merujuk pada peraturan CPNS saat itu, seorang peserta CPNS dinyatakan lolos bila memenuhi passing grade 70 untuk TWK, 75 untuk TIU, dan 126 untuk TKP.