Bagikan:

SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengingatkan agar aparatur sipil negara (ASN) tidak menjadikan ibadah puasa Ramadan 2022 sebagai alasan turunnya produktivitas kerja.

"Tetap produktif dan jaga stamina pelayanan publik saat Ramadan serta pengurangan jam kerja," ujarnya saat memimpin apel pagi di halaman Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan Surabaya, Senin 4 April.

Pemerintah Provinsi, kata dia, pada Ramadan 1443 Hijriah menerapkan pengurangan jam kerja dibandingkan hari-hari biasanya.

Ini setelah Khofifah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 800/2322/204.3/2022 tentang penetapan jam kerja pada Bulan Ramadan 1443 H bagi Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Sesuai SE yang ditandatangani Gubernur pada 3 April 2022, selama Ramadan, mengutip Antara, jam kerja ASN di seluruh biro/badan/dinas hingga semua UPT dinas terbagi dalam dua aturan, yakni pemberlakuan lima hari kerja dan enam hari kerja.

Untuk instansi biro/badan/dinas yang memberlakukan lima hari kerja, jam kerja selama Ramadan dimulai pada pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB pada Senin hingga Kamis dengan waktu istirahat diberikan pukul 12.00 WIB sampai 12.30 WIB.

Sementara untuk Jumat, jam kerja pada pukul 08.00 WIB hingga 15.30 WIB, dengan jam istirahat pada pukul 11.30 WIB hingga 12.30 WIB.

Sedangkan, bagi instansi yang menerapkan enam hari kerja, dimulai pukul 08.00 WIB hingga 14.00 WIB pada Senin sampai Kamis dan Sabtu. Lalu, waktu istirahat pukul 12.00 WIB hingga 12.30 WIB.

Untuk Jumat, jam kerja mulai pukul 08.00 WIB hingga 14.00 WIB, dengan waktu istirahat pukul 11.30 WIB hingga pukul 12.30 WIB.

Gubernur Khofifah optimistis ASN tidak akan terganggu, bahkan menurun produktivitas kinerja meski sedang menjalani ibadah puasa.

"Sebaliknya justru akan meningkat karena bekerja juga bagian dari ibadah yang memiliki nilai pahala besar," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Khofifah juga berpendapat bahwa momentum Ramadan harus dijadikan refleksi untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

"Bulan Ramadan tidak melunturkan semangat bekerja para ASN dalam melayani masyarakat. Saya yakin para ASN dapat memanfaatkan waktu dengan baik serta tahu kapan harus melaksanakan tugas dan melaksanakan ibadah," tandasnya.