Bagikan:

JAKARTA - Wali Kota Metro Provinsi Lampung, Wahdi belajar dan sharing terkait reformasi birokrasi saat mendatangi kantor Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Wahdi datang membawa rombongan cukup banyak, seperti kepala dinas, direktur rumah sakit dan staff ahli.

Dalam pertemuan itu, Wahdi banyak menanyakan tentang rahasia Ganjar mewujudkan reformasi birokrasi di Jateng. Dia mengaku ingin menerapkan jurus jitu Ganjar di Metro.

Ganjar mengatakan perlu keseriusan untuk menerapkan reformasi birokrasi. Dia berkata kunci utamanya adalah menghilangkan praktik korupsi dalam pemerintahan dan layani masyarakat dengan baik.

“Apalagi Pak Wali dulu kan ASN, jadi pasti tahu kondisinya. Apa yang harus diubah, didorong dan dipertahankan,” kata Ganjar dalam keterangan tertulisnya, Rabu 30 Maret.

Ganjar mengatakan, kunci sukses reformasi birokrasi adalah tidak membebani ASN untuk setoran ke pimpinan. Jalin teamwork yang baik dan hubungan dengan bawahan.

“Haramkan setoran, maka itu selesai. ASN kerjanya enak, mereka tenang dan merasa tidak tertekan. Kalau itu sudah, maka yang ada diipikiran mereka hanya melayani masyarakat,” jelasnya.

Setelah reformasi birokrasi selesai dilakukan, maka layanan pada masyarakat pasti terwujud. Di Jawa Tengah, prinsip yang dipegang adalah layani masyarakat dengan mudah, murah dan cepat sekaligus tuntas.

“Sekarang itu ASN di Jateng berlomba-lomba kalau untuk pelayanan ini. Inovasi dan kreativitas terus bermunculan sebagai cara melayani masyarakat. Dulu itu kalau ada keluhan saya kasih waktu 2×24 jam harus direspon. Sekarang itu hanya 1×24 jam bahkan dalam hitungan jam sudah direspon,” katanya.

Ganjar mengatakan, memberikan kemerdekaan kepada jajarannya untuk bekerja. Mereka merdeka untuk melayani dan mengeluarkan kreativitas dan inovasi masing-masing.

Wahdi mendengarkan penjelasan Ganjar dengan semangat. Ia begitu antusias, karena bisa bertemu dengan Ganjar dan sharing terkait pemerintahan yang baik.

Wahdi menyimak betul apa yang disampaikan Ganjar. Bagaimana menjadi pemimpin yang mandiri, memahami staff dan menjaga hubungan baik antara bawahan dengan pimpinan.

“Juga bagaimana dengan reformasi birokrasi yang dilakukan, memberikan kemerdekaan para staff untuk berinovasi dan punya kreativitas. Tidak boleh ada tekanan-tekanan, sehingga nilai-nilai yang muncul murni karena kebanggaan. Banyak hal yang saya pelajari dan bisa diterapkan di Metro untuk memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat,” pungkasnya.