Survei SMRC: Penilaian Buruk Kerja Pemerintah Soal Pengendalian Harga Sembako Naik Tajam
Presiden Jokowi di Pasar Baledono, Kabupaten Purworejo (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis jajak pendapat mengenai penilaian publik mengenai kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam mengendalikan harga bahan pokok (sembako).

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani menjelaskan, sebanyak 41 persen responden menilai kerja pemerintah untuk membuat harga kebutuhan pokok terjangkau, 23 persen menilai semakin baik, dan 31 persen menjawab tidak ada perubahan.

"Ada penilaian yang sangat negatif pada kinerja pemeirntah jokowi dalam membuat harga harga kebutuhan pokok yang terjangkau. Warga yang menilai kinerja pemerintah yang sekarang lebih buruk dibanding tahun lalu ini jumlahnya lebih banyak yang mengatakan lebih baik," kata Deni dalam pemaparan survei virtual, Rabu, 30 Maret.

Jika dibedah, tren penilaian buruk kerja pemerintah dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok ini naik tajam dari tiga bulan sebelumnya.

Per Desember 2021, sebanyak 27 persen responden menilai kerja pemerintah untuk mebuat harga kebutuhan pokok terjangkau, 29 persen menilai semakin baik, dan 39 persen menjawab tidak ada perubahan.

Deni menuturkan, penilaian buruk mengenai kondisi pangan pada bulan ini menjadi yang paling tinggi sejak April 2019. "Warga yang menilai kerja pemerintah semakin buruk naik mencapai 41% di survei Maret 2022. Penilaian ini terburuk dalam 3 tahun terakhir," ungkap dia.

Diketahui, survei ini dilakukan dengan wawancara melalui tatap muka 13-20 Maret 2022. Total sampel yang dikumpulkan tenaga pengumpul data terlatih mencapai 1027 responden.

Sampel dipilih secara acak dari populasi WNI yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah saat survei dilakukan. Margin of error survei diperkirakan 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.