JAKARTA - Kursi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) kosong usai Tjahjo Kumolo tutup usia pada Jumat, 1 Juli. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Dalam Negeri M Tito Karnavian untuk menduduki jabatan MenPAN-RB ad interim.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai pengganti Tjahjo Kumolo tentu akan berasal dari PDI Perjuangan (PDIP). Sebab kursi MenPAN-RB sejak awal periode diduduki kader partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri itu.
Menurut Jamiluddin, peluang Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memang relatif besar menggantikan Tjahjo. Pasalnya, selain dekat dengan Megawati, Hasto juga salah satu petinggi PDIP yang belum mendapat jabatan di eksekutif.
"Hanya saja, latar belakang Hasto tampaknya kurang pas untuk menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB). Itu akan menyulitkan Hasto untuk memimpin kementerian tersebut," ujar Jamiluddin di Jakarta, Selasa, 5 Juli.
"Padahal, di kementerian ini perlu dipimpin sosok kompeten di bidangnya agar aparatur negara dan birokrasi dapat dibenahi lebih cepat dan terarah," sambungnya.
Karena itu, Jamiluddin menilai, Tri Rismaharini lebih mumpuni untuk menggantikan Tjahjo. Sebab kata dia, Risma punya pengalaman sebagai wali kota Surabaya dan Menteri Sosial.
"Dengan pengalaman tersebut, Risma setidaknya sudah memahami birokrasi daerah dan pusat, termasuk profesionalisme ASN. Bekal itu akan memudahkannya untuk membenahi ASN dan birokrasi," katanya.
BACA JUGA:
Selain itu, tambah Jamiluddin, Risma juga sosok yang disiplin. Menurutnya, sikap itu dapat membuat Risma mengatur regulasi untuk mendisiplinkan ASN.
"Jadi, daripada Hasto tampaknya PDIP lebih baik mengajukan Risma untuk menggantikan Tjahjo. Pilihan itu akan diambil bila PDIP memang menginginkan menterinya sosok yang kompeten di bidangnya," pungkasnya.
Sebelumnya Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat menyebutkan sejumlah nama yang berpeluang menggantikan Tjahjo Kumolo di kabinet. Ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey.
"Kita banyak stok ada Pak Ganjar, ada Pak Olly, sebagai gubernur. Jadi kita banyak stok yang baik-baik lagi belum lagi kepala daerah kita yang di kabupaten/kota maupun provinsi dan sebagainya," kata mantan Gubernur DKI itu.
Selain itu, lanjut Djarot, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Wakil Ketua MPR Fraksi PDIP Ahmad Basarah juga bisa menggantikan Tjahjo Kumolo di posisi MenPAN-RB.
"Pak Hasto juga bisa. Artinya apa kita banyak stok, Pak Basarah juga bisa, kita banyak stok ya dari PDIP banyak stok Pak Basarah oke, Pak Hasto oke, tergantung kepada dari penugasan," kata Djarot