JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memberikan pemaparan terkait dengan penggunaan APBN untuk belanja negara hingga Februari 2022. Dalam penjelasannya, dia mengungkapkan bahwa realisasi dalam dua bulan pertama tahun ini mencapai Rp282,7 triliun atau 10,4 persen dari pagu APBN 2022.
Menurut Menkeu, fokus belanja negara diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pembangunan bidang kesehatan, perlindungan sosial, pendidikan, serta prioritas pembangunan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Ini semuanya menggambarkan APBN terus berperan untuk memulihkan ekonomi dan tetap menangani pandemi. Karena itu penting memulihkan ekonomi melalui pembangunan infrastruktur, memulihkan ekonomi dengan mendukung UMKM, memulihkan ekonomi melalui belanja negara, dan juga untuk menyelamatkan masyarakat dari sisi kesehatan masih menjadi prioritas meskipun angkanya mulai menurun,” ujarnya dalam keterangan dikutip Rabu, 30 Maret.
Menkeu merinci, bukuan belanja barang sampai dengan Februari 2022 mencapai Rp14 triliun. Jumlah ini mengalami penurunan jika dibandingkan tahun lalu, yang diklaim menunjukkan kondisi membaik dengan belanja kebutuhan penanganan kesehatan yang menurun.
BACA JUGA:
“Sementara untuk belanja modal diarahkan dalam menyelesaikan proyek infrastruktur prioritas dan mendukung modernisasi peralatan pertahanan dan keamanan dengan realisasi sebesar Rp8,9 triliun,” tutur dia.
Adapun, belanja perlinsos didorong oleh penyaluran subsidi energi dan penyaluran bantuan sosial antara lain melalui Program Indonesia Pintar, Penerima Bantuan Iuran, Program Keluarga Harapan, dan Kartu Sembako untuk menjaga daya beli masyarakat dengan catatan Rp49 triliun.
Sedangkan realisasi anggaran pendidikan meningkat cukup tinggi dari beberapa tahun sebelumnya didorong oleh realisasi anggaran pendidikan melalui Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).
“Belanja anggaran pendidikan meningkat sangat tinggi yaitu mencapai Rp57,7 triliun atau melonjak 35,8 persen,” tutup Menkeu Sri Mulyani.