JAKARTA - Seiring pembangunan sirkuit Formula E yang sedang berjalan, BUMD PT Jakarta Propertindo selaku penyelenggara menyiapkan sedikitnya 10 ribu kursi penonton. Padahal, sebelumnya diungkapkan ajang balap mobil listrik ini dapat menampung 50 ribu penonton.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membeberkan dua penyebab kursi penonton Formula E dikurangi. Menurut dia, masalah pandemi dan keterbatasan area di kawasan Ancol menjadi faktor pengurangan jumlah kursi.
"Itu kan harus disesuaikan. Masih masalah pandemi, mungkin. Kedua, apakah tempatnya memungkinan. Jadi, harus disesuaikan dengan tempat yang ada," kata Riza kepada wartawan, dikutip pada Senin, 28 Maret.
Riza mengaku, ketika jumlah kursi penonton yang disediakan berkurang, otomatis pemasukan dari gelaran Formula E lewat penjualan tiket juga menurun.
Karenanya, lanjut Riza, Jakpro akan kembali menyesuaikan potensi pendapatan dengan cara meraih nilai keuntungan lebih banyak dari para sponsor Formula E.
"Kalau pembayaran tiket berkurang, jadi, peluang yang lain dari mana? Mungkin dari sponsor. Panitia tentu harus menghitung positif dan negatifnya. saya kira sudah dihitung. Semua keputusan yang diambil oleh panitia, saya kira itu sudah yang terbaik yang memungkinkan," tutur Riza.
Sebagai informasi, saat ini progres pengaspalan sirkuit balapan mobil listrik dari zona 1 sampai 5 sudah mencapai 87 persen. Para pekerja masih melakukan pengerjaan lapisan kedua aspal sirkuit.
BACA JUGA:
Berdasarkan laporan yang diterima dari Jakpro, Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Syarif menyebut kursi penonton akan dipasang dengan jumlah minimum 10 kursi.
"Ini lagi di-review melihat situasi crowd-nya penonton. Perkiraan (jumlah kursi penonton) minimum 10 ribu," kata Syarif saat ditemui di lokasi sirkuit Formula E, beberapa waktu lalu.
Padahal, sebelumnya Ketua Pelaksana Formula E, Ahmad Sahroni sempat menargetkan Formula E yang digelar pada 4 Juni 2022 ini dapat ditonton langsung hingga 50 ribu penonton.