Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal perombakan atau reshuffle kabinet di hadapan sejumlah menterinya. Hal tersebut disampaikan saat dirinya memberikan pengarahan soal aksi afirmasi bangga buatan Indonesia.

Dalam agenda tersebut, terlihat sejumlah menteri hadir. Di antaranya Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, hingga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Awalnya, eks Gubernur DKI Jakarta itu menyinggung sulitnya untuk membeli produk dalam negeri. Jokowi kemudian menyentil sejumlah kementerian, tak terkecuali Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Bahkan, Jokowi meminta Menteri BUMN Erick Thohir tak segan mengganti direktur utama (dirut) di perusahaan pelat merah jika masih ada yang tidak taat pada hal-hal yang sudah disepakati. Salah satunya, menghentikan penggunaan produk impor dan mengencangkan pembelian produk dalam negeri.

"Jika ada yang tidak taat apa yang kita sepakati hari ini. Saya sampaikan ke Menteri BUMN, sudah ganti saja dirut-nya, ganti. Ngapain kita," kata Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 25 Maret.

Tak sampai situ, Jokowi yang tampak agak geram menyinggung soal perombakan kabinet. Dia mengatakan, jika pergantian dirut perusahaan pelat merah adalah urusan Menteri BUMN, maka untuk mengganti menteri akan menjadi urusannya.

"Kementerian sama saja. Tapi itu bagian saya itu, reshuffle. Sudah heeeeh saya itu. Kaya gini enggak bisa jalan," tegas Jokowi.

"Sudah di depan mata, uangnya ada. Uang-uang kita sendiri, tianggal belanjakan produk dalam negeri saja sulit, dan saya awasi betul," ucapnya.

Isu reshuffle kabinet sebenarnya bukan barang baru dan kerap digulirkan belakangan ini. Bahkan, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid memprediksi Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet usai Ramadan atau setelah Hari Raya Idulfitri tahun ini.

Tapi, reshuffle kabinet ini, diduga bakal jadi yang terakhir. Sebab, Presiden Jokowi sudah lima kali mengocok ulang jajaran menterinya.

"Pak Jokowi sudah lima kali melakukan reshuffle. Seandainya Pak Presiden mau melakukan reshuffle mungkin ini yang terakhir. Dugaan saya mungkin ya habis Puasa, habis Lebaran kalau ada," kata Jazilul dalam keterangan tertulisnya, Kamis kemarin.