NATO Enggan Kerahkan Pasukan ke Ukraina Meski Miliki 8 Grup Tempur di Sepanjang Eropa Timur, Khawatir Rusia?
Ilustrasi militer NATO. (Wikimedia Commons/Staff Sgt. Keith Anderson)

Bagikan:

JAKARTA - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina, karena itu akan mengarah pada konflik skala penuh dengan Rusia, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada konferensi pers Kamis.

Sekjen NATO Jens Stoltenberg menyebut aliansinya bakal menambah empat grup tempur baru, menjadikan NATO memiliki delapan grup tempur yang tersebar di Eropa Timur, memanjang dari Laut Baltik sampai Laut Hitam.

Kendati demikian, Ia kembali menyebutkan pihaknya tidak akan mengerahkan pasukan ke Ukraina, memilih untuk tidak terlibat konflik langsung dengan Rusia.

"Pada saat yang sama, kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan, konflik (di Ukraina) tidak menjadi perang penuh antara NATO dan Rusia," kata Stoltenberg, menjawab pertanyaan tentang proposal Polandia untuk mengirim misi penjaga perdamaian ke Ukraina, dikutip dari TASS 25 Maret.

"Kami tidak akan mengerahkan pasukan di lapangan di Ukraina, karena satu-satunya cara untuk melakukannya adalah bersiap untuk terlibat dalam konflik penuh dengan pasukan Rusia," tandasnya.

Lebih jauh ia mengatakan, NATO seharusnya juga tidak membiarkan eskalasi konflik yang lebih besar di Ukraina, serta bentrokan dengan Rusia yang akan mengarah pada pengerahan pasukan aliansi di wilayah Ukraina.

"Kami bertekad untuk melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung Ukraina, dan saya menyambut baik tawaran nyata bantuan yang dibuat oleh sekutu hari ini," sebutnya

"Pada saat yang sama, kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan konflik tidak meningkat lebih lanjut, karena ini akan menjadi lebih parah. berbahaya dan lebih menghancurkan," tandas Stoltenberg, menekankan pengerahan pasukan NATO ke Ukraina akan mengakibatkan bentrokan militer langsung dengan Rusia.

Diberitakan sebelumnya, NATO menambah empat grup tempur baru di Eropa timur, tersebar di empat negara, untuk memperkuat kehadiran militer mereka di kawasan tersebut, di tengah invasi Rusia ke Ukraina.

"Saya berharap para pemimpin akan setuju untuk memperkuat postur NATO di semua domain dengan peningkatan besar kekuatan di bagian timur aliansi, di darat, di udara dan di laut. Langkah pertama adalah penyebaran empat kelompok tempur NATO baru di Bulgaria, Hungaria, Rumania, dan Slovakia," kata Stoltenberg kepada wartawan Brussels, Belgia, dikutip dari Daily Sabah.

Dia mengatakan, dengan kelompok pertempuran baru dan kekuatan yang ada di negara-negara Baltik dan Polandia, NATO akan memiliki delapan kelompok multinasional di sepanjang sayap timur aliansi.

Stoltenberg menambahkan, krisis Ukraina telah menunjukkan NATO harus mengatur ulang pencegahan dan postur pertahanannya, untuk jangka panjang.