Bagikan:

JAKARTA - Satu kotak hitam jet China Eastern Airlines yang jatuh pada Hari Senin di wilayah otonomi Guangxi Zhuang ditemukan pada hari Rabu. Selain itu, jaringan manusia ditemukan di lokasi kecelakaan.

Kepala Administrasi Penerbangan Sipil dari kantor keselamatan penerbangan China Zhu Tao pada konferensi pers di pusat komando pencarian dan penyelamatan di Wuzhou, Guangxi pada Rabu malam mengatakan, kotak hitam tersebut ditemukan di bawah permukaan tanah, 20 meter tenggara dari titik tumbukan sekitar pukul 16:30 pada Hari Rabu.

Menurut Zhu, pemeriksaan awal di lokasi kecelakaan menunjukkan bagian luar kotak hitam itu rusak parah.

"Unit penyimpanan datanya masih utuh tetapi rusak. Kami yakin itu adalah perekam suara kokpit," katanya, seraya menambahkan pihaknya telah mengirim kotak hitam tersebut ke Beijing untuk decoding, melansir China Daily 24 Maret.

Boeing 737-800 milik maskapai China Eastern Airlines dengan nomor penerbangan MU5735 yang mengangkut 123 penumpang dan sembilan awak, meninggalkan Kunming, Provinsi Yunnan Hari Senin lalu pada pukul 13:11 waktu setempat.

Pesawat itu dijadwalkan tiba di Guangzhou, Provinsi Guangdong, pada pukul 15:05. Namun, pengendali lalu lintas udara China kehilangan jejak pesawat di atas Wuzhou pada pukul 14:21.

"Potongan-potongan puing pesawat dan beberapa jaringan manusia ditemukan di lokasi kecelakaan dekat Desa Molang, Kabupaten Tengxian. Mereka telah diserahkan kepada tim investigasi," ujar Zheng Xi, kepala Brigade Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Guangxi dalam kesempatan yang sama.

"Hujan deras pada hari Rabu untuk sementara mempengaruhi operasi pencarian dan penyelamatan," sambung Zheng. Hingga Rabu malam, tidak ada korban selamat yang ditemukan.

Pada konferensi pers sebelumnya pada Hari Rabu, Mao Yanfeng, direktur badan investigasi bencana CAAC, mengatakan tim berharap dengan memulihkan kedua perekam penerbangan sesegera mungkin, mereka dapat mengetahui penyebab kecelakaan itu.

"Jenis kecelakaan ini jarang terlihat. Pesawat tiba-tiba mulai turun tajam dengan kecepatan tinggi saat sedang berlayar," tukas Mao.

Mao mengatakan Boeing 737-800 memiliki dua kotak hitam, perekam penerbangannya, yang dibuat oleh Honeywell di Amerika Serikat. Pertama, perekam data penerbangan, yang terletak di bagian belakang kabin, dapat merekam 25 jam dari sekitar 1.000 parameter data penerbangan, termasuk ketinggian, kecepatan, arah, dan cara kru mengoperasikan pesawat.

Yang lainnya, katanya, adalah perekam suara kokpit, yang berada di belakang ruang kargo. Itu bisa merekam selama dua hingga tiga jam apa pun yang dikatakan di kokpit serta suara sekitar.

Ditambahkan Mao, cuaca bagus di sepanjang rute Penerbangan MU5735. Sebelum pesawat mulai terjun, awak pesawat mempertahankan komunikasi normal dengan pengontrol lalu lintas udara.

Sementara itu, Kepala Cabang China Eastern di Yunan, Sun Shiying, mengatakan kondisi pilot dan dua kopilot dalam keadaan sehat, memenuhi syarat untuk menerbangkan pesawat.

Pilot itu mulai mengawaki Boeing 737 pada Januari 2018. Dia memiliki pengalaman 6.709 jam terbang. Kopilot pertama memiliki 31.769 jam terbang dan kopilot kedua 556 jam terbang, kata Sun.

"Selain itu, kinerja ketiga pilot sebelumnya baik dan keluarga mereka juga harmonis. Juga, pesawat memenuhi semua persyaratan perawatan sebelum lepas landas," jelasnya.