Rusia Serang Tempat 1.200 Wanita dan Anak Berlindung, Menhan Ukraina Minta UE Akui Vladimir Putin Penjahat Perang
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Sumber: Kremlin.ru)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan kepada anggota parlemen Uni Eropa (UE) pada Hari Rabu, mereka harus mengakui Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang, setelah Rusia menginvasi Ukraina.

"Saya mengimbau semua anggota parlemen Eropa untuk mengakui bahwa Putin adalah penjahat perang," kata Reznikov melalui tautan video, melansir Reuters 17 Maret.

Dia mengutip contoh-contoh seperti apa yang dia katakan serangan udara Rusia di sebuah teater pada Hari Rabu, di mana dia mengatakan 1.200 wanita dan anak-anak berlindung.

Sementara itu, Rusia membantah menargetkan warga sipil dan kementerian pertahanan di Moskow mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya tidak menyerang teater.

Diberitakan sebelumnya, residen Amerika Serikat Joe Biden menyebut pemimpin Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang pada Hari Rabu 'tidak dapat dimaafkan', kata Kremlin ketika bersikeras perang di Ukraina "akan direncanakan" di tengah pembicaraan kompromi pada pembicaraan damai.

"Dia adalah penjahat perang," ujar Presiden Biden kepada wartawan.

ukraina
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov. (Wikimedia Commons/Y27)

"Kami melihat laporan bahwa pasukan Rusia menyandera ratusan dokter dan pasien di rumah sakit terbesar di Mariupol," tutur Presiden Biden, mengakui kengerian yang terjadi, melansir CNN.

"Ini adalah kekejaman. Mereka adalah kemarahan dunia. Dan dunia bersatu dalam dukungan kami untuk Ukraina dan tekad kami untuk membuat Putin membayar harga yang sangat mahal," tandasnya.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan komentar itu adalah "retorika yang tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan", menurut kantor berita TASS.

Terpisah, Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan, Presiden Putin akan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan perang di Pengadilan Internasional (ICC) di Den Haag, Belanda.

Melansir The Guardian, Menteri Javid menyebut Vladimir Putin akan "bertanggung jawab" atas kejahatan perang di Ukraina di pengadilan pidana internasional di Den Haag, dengan Inggris akan membantu mengumpulkan bukti yang diperlukan.

Adapun Menteri Kehakiman Inggris Dominic Raab, melakukan perjalanan ke Den Haag pada Hari Senin untuk membantu memastikan, "ketika penuntutan itu datang, pengadilan akan memiliki apa yang dibutuhkannya," tukas Javid dalam program BBC One’s Breakfast.

UE belum melangkah sejauh Presiden Biden. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada 10 Maret mengatakan, pemboman sebuah rumah sakit bersalin di Ukraina selatan mungkin merupakan kejahatan perang.