Invasi Rusia ke Ukraina: Jepang Jatuhkan Sanksi Baru Terhadap 17 Individu, Termasuk Miliarder Viktor Vekselberg
Miliarder Rusia Viktor Vekselberg. (Wikimedia Commons/RIA Novosti archive, image #1006427/Алексей Филиппов/CC-BY-SA 3.0)

Bagikan:

JAKARTA - Jepang telah memutuskan untuk membekukan aset tambahan 17 individu Rusia, sehingga jumlah total yang ditargetkan oleh sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina menjadi 61, Kementerian Keuangan Jepang mengatakan pada Hari Selasa.

Langkah itu diambil setelah Amerika Serikat pada Jumat menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah individu Rusia termasuk miliarder Viktor Vekselberg, serta 12 anggota Duma, majelis rendah parlemen Rusia.

Vekselberg juga menjadi sasaran sanksi oleh Jepang, serta 11 anggota Duma dan lima anggota keluarga bankir Yuri Kovalchuk, kata kementerian keuangan.

Terkait sanksi, Jepang sendiri akan bertindak sejalan dengan negara-negara Kelompok Tujuh (G7) lainnya mengenai sanksi, kata juru bicara utama pemerintah, Hirokazu Matsuno.

"Mengenai sanksi selanjutnya, kami akan terus mengawasi kondisi dan, bersama dengan negara-negara G7 lainnya, merespons dengan tepat," kata Matsuno kepada wartawan pada konferensi pers, melansir Reuters 15 Maret.

Sebelumnya, Tokyo juga telah memberlakukan sanksi terhadap bank sentral Rusia dan tujuh bank swasta, di antara organisasi lain. Serta berbagai individu dan bank Belarusia, termasuk organisasi dari negara tersebut atas dukungannya terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

Untuk diketahui, sebagai bagian dari pembatasan yang lebih kuat terhadap Moskow, Jepang juga mengatakan akan memperluas larangan ekspor ke Rusia dengan memasukkan 31 item seperti semikonduktor, peralatan komunikasi, sensor dan radar, serta 26 paket teknologi mulai Jumat.