Bagikan:

JAKARTA - Sekjen DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dea Tunggaesti merespons peryataan Rocky Gerung yang mengejak partainya dengan sebutan "dungu". Penilaian Rocky itu setelah menuding PSI mendorong jabatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi lebih dari tiga periode.

Tidak dengan umpatan balik, Dea menanggapi pernyataan Rocky dengan santai. Hal itu disampaikannya lewat video berdurasi 2 menit 11 detik yang diunggah dalam akun Instagramnya, @deatunggaesti.

Saya berterima kasih atas komentar Pak Rocky Gerung yang menyebut pernyataan saya sebagai dungu dan bodoh. Mengingat saya yakin komentar tersebut pasti datangnya dari seseorang yang sangat pintar dan super cerdas,” ujarnya, dikutip Senin 14 Maret.

Dea mengatakan semangat partainya untuk menolak tindakan yang melanggar konstitusi tetap dijaga. Begitu juga dengan jabatan presiden lebih dari dua periode yang tidak sesuai amanah konstitusi saat ini.

Itulah yang kami kritik. Itulah yang kami tolak," imbuhnya.

Meski demikian, Dea tidak menutup terhadap segala kemungkinan apabila wacana jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode menjadi kenyataan di DPR atau MPR sebagai pembuat konstitusi.

"Kalau mau memperpanjang masa jabatan presiden, maka lakukan dulu amandemen," tutur wanita yang berprofesi sebagai kuasa hukum tersebut.

Menurutnya, DPR dapat melakukan amandemen Undang Undang 1945 apabila ingin merealisasikan wacana tersebut sebagai upaya tertib hukum ubah konstitusi. Namun, Dea mengaku partainya tidak dapat berbuat banyak karena masih belum mempunyai wakil di tingkat parlemen senayan.

"Jika akhirnya partai-partai di parlemen, yang saat ini PSI belum ada di sana, melakukan amandemen konstitusi dan membuka ruang bagi Pak Jokowi untuk maju kembali di Pemilu 2024, maka kami tanpa ragu pasti akan mendukung Pak Jokowi. Karena sudah jelas prestasi dan kerja kerasnya untuk rakyat Indonesia,” kata Dea.

Lebih lanjut, Dea meminta agar Rocky Gerung lepas dari bayang-bayang Pemilihan Umum 2019. Dia berharap Rocky mengikuti jejak Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang dahulu rival Jokowi-Ma'ruf Amin kini sudah dalam satu gerbong dengan misi memajukan bangsa.

Walaupun dulu pertarungan mereka begitu keras melawan Pak Jokowi saat Pemilu, tapi saat Pemilu usai, mereka dengan ksatria justru ikut membantu Pak Jokowi di pemerintahan. Artinya apa? Mereka ikut berkontribusi membangun negara,” tandasnya.