Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi PAN, Zita Anjani memandang membengkaknya biaya pembangunan sirkuit Formula E merupakan hal yang wajar.

Dalam hal ini, PT Jakarta Propertindo menambah biaya Rp10 miliar ketika konstruksi telah berjalan. Sehingga, saat ini anggaran pembangunan sirkuit, seperti yang diakui Jakpro, sebesar Rp60 miliar.

"Soal anggaran yang meningkat saya pikir dari Pemprov dan pihak yang bersangkutan sudah menjelaskan. Tidak ada hal yang aneh," kata Zita dalam pesan singkat, Jumat, 11 Maret.

Lagipula, kata anak Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan ini, biaya pembangunan sirkuit Formula E masih jauh lebih hemat dibandingkan anggaran konstruksi lintasan MotoGP di Mandalika.

Lalu, anggaran yang digunakan untuk pembangunan sirkuit bukanlah bersumber dari APBD DKI, melainkan rencana kerja dan anggaran (RKA) dana perusahaan PT Jakpro selaku BUMD penyelenggara Formula E.

"Kalau mau melihat lebih luas, pembangunan sirkuit Formula E anggarannya tidak seberapa di bandingkan pembangunan sirkuit lain. Contoh, sirkuit Mandalika dengan panjang 4,31 kilometer menelan anggaran Rp950 miliar. Formula E yang panjangnya 2,4 kilometer, hanya Rp60 miliar. Tentu lebih hemat," jelas Zita.

Sebagai informasi, biaya pembangunan sirkuit Formula E membengkak. PT Jakpro menambah anggaran Rp10 miliar kepada PT Jaya Konstruksi yang menggarap pembangunan lintasan tersebut. Biaya ini dianggarkan dari dana perusahaan Jakpro

Kini, biaya konstruksi sirkuit Formula E menjadi Rp60 miliar dari sebelumnya Rp50 miliar. Hal ini disebabkan pekerjaan tambahan yang tidak masuk dalam prediksi Jakpro dan Jaya Konstruksi, yakni pengerasan tanah yang masih lunak.

"Ada pekerjaan yang bisa dilihat, ada yang unseen (tidak terlihat). Misalnya di dalam tanah ini ada tanah lunak berapa meter, lunaknya seperti apa. Itu kan unseen. Jadi, yang unseen itu akhirnya menjadi prioritas, diperkirakan. Ternyata yang unseen yang enggak terlihat itu lebih berat," ucap Penanggung jawab konstruksi Formula E PT Jaya Konstruksi, Ari Wibowo beberapa waktu lalu.