Serangan ke Kharkiv dan Tuduhan Nyata Kejahatan Perang untuk Putin
Kondisi Kharkiv sebelum invasi Rusia (Photo by Anna Hunko on Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Warga sipil menjadi korban dari serangan rudal Rusia ke sebuah bangunan tempat tinggal di Kharkiv, Ukraina. Presiden Volodymyr Zelensky langsung bereaksi dan bilang aksi pasukan militer Vladimir Putin ini sebagai kejahatan perang.

Dari jatuhnya korban itu, terselip tiga anak yang juga tewas. Volodymyr Zelensky mengatakan ada laporan saksi mata tentang warga sipil yang sengaja menjadi sasaran.

"Pasukan Rusia secara brutal menembaki Kharkiv dari artileri jet," kata Zelensky dalam pidato larut malam kepada rakyat Ukraina dikutip dari BBC, Selasa 1 Maret.

"Itu jelas kejahatan perang. Kota yang damai. Daerah pemukiman yang damai. Tidak ada fasilitas militer. Puluhan catatan saksi mata membuktikan bahwa ini bukan satu tembakan palsu, tetapi penghancuran orang yang disengaja. Rusia tahu di mana mereka menembak," lanjut dia lagi.

Di bawah Konvensi Jenewa, yang telah diratifikasi Rusia, penargetan yang disengaja terhadap warga sipil selama konflik bersenjata dianggap sebagai kejahatan perang.

Video yang diduga serang rudal ini diunggah oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di akun Twitternya.

“Serangan rudal Rusia yang biadab di Lapangan Kebebasan pusat dan distrik perumahan Kharkiv,” kata Kuleba.

“Putin tidak dapat menghancurkan Ukraina. Dia melakukan lebih banyak kejahatan perang karena marah, membunuh warga sipil yang tidak bersalah,” tambahnya, sebelum menyerukan negara lain untuk “mengisolasi Rusia sepenuhnya”.

Banyak media yang masih coba melakukan verifikasi kebenaran rekaman in. Postingan Kuleba muncul setelah kepala pemerintahan daerah di Kharkiv, Oleg Synegubov, mengatakan serangan rudal Rusia telah menghantam pusat kota, termasuk daerah pemukiman dan gedung administrasi kota.