Militansi Warga Ukraina: Usai Ikat Janji Pernikahan di Tengah Sirene Serangan, Pasutri Ini Langsung Bergabung dengan Militer
Sviatoslav Fursin, kiri, dan Yaryna Arieva berlutut selama upacara pernikahan mereka di katedral St. Michael di Kyiv pada hari Kamis. (Christian Streib/CNN)

Bagikan:

JAKARTA - Seharusnya pasangan ini sudah merancang pernikahannya pada 6 Mei mendatang di sebuah resto yang menghadap Sungai Dnieper. Namun invasi pasukan militer Rusia yang merangsek masuk ke sendi-sendi wilayah Ukraina membuat mereka terpaksa mempercepat jadwal pernikahan.

Yaryna Arieva dan pasangannya, Sviatoslav Fursin, langsung memutuskan bergegas untuk mengikat ikatan cinta mereka. Sangat miris. Di hari yang seharusnya paling bahagia ini justru berlangsung deengan latar belakang suara sirene serangan udara yang begitu memekakan telinga mereka.

"Itu sangat menakutkan," kata Arieva seperti dilansir dari CNN, Kamis 24 Februari.

"Ini adalah momen paling bahagia dalam hidup Anda, dan Anda pergi keluar, dan Anda mendengarnya," lanjut dia yang kini berusia 21 tahun.

Jika Presiden Rusia Vladimir Putin tidak memulai operasi skala penuhnya, Arieva dan Fursin merencanakan untuk menikah pada 6 Mei. Dan perayaannya digelar di sebuah restoran dengan pemandangan alam yang menghadap ke Sungai Dnieper.

"Hanya kami dan sungai dan lampu-lampu indah," kata dia.

Kalau ditanya soal masa depan, mereka kompak menjawab tidak tahu apa yang bakal terjadi. Tapi satu yang pasti, Arieva dan Fursin tidak akan ikut dengan ratusan ribu warga Ukraina yang sudah berbondong-bondong meninggalkan negaranya mencari tempat lebih aman.

Setelah pernikahan mereka, Arieva dan Fursin bersiap untuk pergi ke Pusat Pertahanan Teritorial setempat untuk bergabung dalam upaya membantu membela negara.

Perang bagi Ukraina sebenarnya bukan hal yang baru. Momok perang telah membayangi Ukraina selama bertahun-tahun. Tapi tetap saja mereka dibuat kaget dengan invasi Rusia.

Kondisi terkini di Ukraina

Pasukan Rusia kini cuma berjarak sekitar 20 mil dari Kyiv. Pasukan mekanik Rusia telah memasuki Ukraina melalui Belarus yang berada sekitar 20 mil (32 kilometer) dari Kyiv.

Pasukan Rusia ini memasuki Ukraina dengan target ke Kyiv dengan tujuan mengepung kota dan coba menggulingkan pemerintah Ukraina.

Citra satelit juga menggambarkan lusinan kendaraan telah bergerak melintasi jembatan ponton dekat Chernobyl. Konvoi panjang kendaraan telah dipindahkan melintasi jembatan ponton militer di atas Sungai Pripyat dekat perbatasan Ukraina-Belarusia, menurut citra satelit baru dari Capella Space.