Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy meminta kepada dunia supaya bisa segera menjatuhkan sanksi untuk Rusia. Volodymyr Zelenskiy bilang, hal yang tak perlu lagi dilakukan kalau sanksi dikeluarkan ketika peperangan sudah terjadi.

"Kami tidak membutuhkan sanksi Anda setelah pemboman akan terjadi dan setelah negara kami akan ditembaki atau setelah kami tidak memiliki perbatasan, atau setelah kami tidak memiliki ekonomi atau sebagian dari negara kami akan diduduki ... mengapa kami perlu sanksi itu?" sindir Volodymyr Zelenskiy dalam wawancaranya dengan CNN yang dikutip dari The Guardian, Minggu 20 Februari.

Presiden Rusia Vladimir Putin bukannya tidak tahu dengan ancaman sanksi ini. Namun soal sanksi ini, Putin punya jawaban.

"Sanksi akan dikenakan dalam hal apa pun. Apakah mereka memiliki alasan hari ini, misalnya, sehubungan dengan peristiwa di Ukraina, atau tidak ada alasan seperti itu, akan ditemukan, karena tujuannya berbeda, dalam hal ini tujuannya adalah untuk memperlambat perkembangan Rusia dan Belarusia," ujar Presiden Rusia seperti dikutip dari TASS 19 Februari.

"Dengan tujuan ini, akan selalu ada alasan untuk memberlakukan pembatasan tidak sah tertentu, dan ini tidak lebih dari persaingan tidak sehat," tambahnya.

Presiden Putin menggaris bawahi, tekanan sanksi benar-benar tidak sah.

"Ini adalah pelanggaran berat terhadap hukum internasional, tetapi mereka yang sekarang membicarakannya (tentang kemungkinan sanksi baru) mereka peduli tentangnya (hukum internasional), hanya jika itu menguntungkan mereka. Ketika itu tidak menguntungkan bagi mereka, mereka dengan senang hati melupakan semua norma hak publik internasional," papar Presiden Putin.

Sebelumnya, Rusia menggelar latihan oleh pasukan nuklir rudal strategis yang dipimpin langsung Presiden Vladimir Putin. Latihan ini melibatkan sejumlah jenis rudal di tengah ketegangan perbatasan dengan Ukraina.

Semua rudal balistik dan jelajah yang diluncurkan selama latihan pasukan pencegahan strategis Rusia, yang digelar di bawah arahan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Rusia Presiden Rusia Vladimir Putin berhasil mencapai target yang ditentukan, kantor pers Kremlin melaporkan di situsnya pada Hari Sabtu

"Di bawah arahan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Vladimir Putin, peluncuran rudal balistik dan jelajah dilakukan selama latihan terjadwal dari pasukan pencegahan strategis," kata pernyataan itu, melansir TASS 19 Februari.

Latihan pasukan pertahanan strategis Rusia yang dijadwalkan menyatukan kekuatan dan kemampuan Angkatan Dirgantara, Distrik Militer Selatan, Pasukan Rudal Strategis dan Armada Laut Utara dan Hitam.

Selama latihan kekuatan pencegahan strategis, Angkatan Udara Rusia berhasil meluncurkan rudal aeroballistik hipersonik Kinzhal, ungkap pernyataan kantor pers Kremlin.