Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg pada Hari Sabtu, mendesak Moskow untuk berhenti mempersiapkan serangan ke Ukraina atau menghadapi konsekuensi yang keras di tengah kekhawatiran bahwa invasi akan segera terjadi.

"Tidak ada kata terlambat bagi Rusia untuk mundur, berhenti mempersiapkan perang dan mulai terlibat dalam pembicaraan diplomatik dengan NATO dan sekutu NATO untuk menemukan solusi politik," katanya kepada Konferensi Keamanan Munich, melansir Reuters 20 Februari.

"Jika Rusia ingin memecah belah kita, mereka justru mendapatkan kebalikannya, mereka mendapatkan NATO yang lebih bersatu. Dan jika Rusia menginginkan lebih sedikit NATO di perbatasannya, mereka mendapatkan yang sebaliknya, mereka mendapatkan lebih banyak NATO," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan latihan oleh pasukan rudal nuklir strategis pada Hari Sabtu, sementara Washington mengatakan pasukan Rusia yang berkumpul di dekat perbatasan Ukraina "siap untuk menyerang".

Presiden Putin duduk mengamati latihan di layar bersama dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, dari apa yang digambarkan Kremlin sebagai 'pusat kendali situasi'.

peluncuran rudal rusia
Latihan militer strategis Rusia. (Tangkapan layar Twitter/@mod_russia)

Langkah Rusia ini menuai keprihatinan dari Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin. Dikatakannya, latihan nuklir itu memicu kekhawatiran di antara para pemimpin pertahanan di seluruh dunia, mengingat militer Rusia fokus pada peningkatan kekuatan besar-besaran di sekitar Ukraina.

"Ketika Anda menambahkan latihan yang sangat canggih dengan kekuatan nuklir strategis, itu membuat segalanya menjadi rumit sampai-sampai Anda bisa mengalami kecelakaan atau kesalahan," ujarnya.

Untuk diketahui, Kremlin menyebut seluruh rudal yang diluncurkan oleh pasukan strategis Rusia dalam latihan tersebut, baik yang diluncurkan dari darat, laut maupun udara sukses mengenai sasaran, dalam latihan yang diawasi langsung oleh Presiden Putin, seperti melansir TASS.

Jenis rudal yang berhasil diluncurkan antara lain, rudal aeroballistik hipersonik Kinzhal, rudal jelajah Kalibr dan rudal hipersonik Tsirkon, rudal jelajah berbasis darat Iskander, rudal balistik antarbenua Yars, Rudal jelajah udara yang diluncurkan dari pembom pembawa rudal jarak jauh strategis Tu-95MS, hingga rudal balistik Sineva diluncurkan oleh kapal selam strategis bertenaga nuklir.