Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joe Biden mengatakan keyakinannya pada Hari Jumat, bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah memutuskan untuk menyerang Ukraina, dengan terus menyebarkan informasi palsu guna mencoba membangun dalih untuk serangan militer yang dapat terjadi dalam beberapa hari.

"Sampai saat ini saya yakin dia telah membuat keputusan (untuk menyerang)," kata Biden kepada wartawan di Washington seperti melansir Reuters 19 Februari.

"Kami memiliki alasan untuk mempercayai itu," tambahnya, mengutip penilaian intelijen AS.

Komentarnya muncul setelah panggilan telepon dengan para pemimpin Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Rumania, Inggris, Uni Eropa dan NATO, kata Gedung Putih.

Para pemimpin berjanji untuk terus mengejar diplomasi, sambil bersiap untuk mengenakan biaya ekonomi yang cepat dan terkoordinasi pada Rusia, jika negara itu memilih konflik lebih lanjut, menurut pembacaan telepon Gedung Putih.

Mereka juga membahas upaya untuk memastikan pertahanan dan keamanan sayap timur NATO, sambung Gedung Putih.

Pemerintahan Presiden Biden mengatakan solusi diplomatik tetap mungkin dilakukan jika Rusia memilih, tetapi Washington dan sekutu Eropanya siap untuk memberlakukan hukuman keras jika Moskow memilih untuk menyerang.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berencana bertemu 24 Februari di Eropa, kata Biden, tetapi dia memperingatkan setiap tindakan militer Rusia sebelum itu akan menunjukkan Rusia telah "membanting pintu diplomasi."

Sementara itu, Wakil Presiden AS Kamala Harris bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Konferensi Keamanan Munich pada Hari Jumat, mengungkapkan keprihatinan di tengah peningkatan dan berjanji untuk tetap berhubungan dekat dengan NATO dan sekutu AS.

"Kami merasa sangat kuat dan akan selalu berkomitmen pada prinsip integritas teritorial dan kedaulatan," ujar Wakil Presiden Harris kepada wartawan.

"Tentu saja kami tetap mendukung diplomasi yang berkaitan dengan dialog dan diskusi yang kami lakukan dengan Rusia, tetapi kami juga berkomitmen untuk mengambil tindakan korektif," tambahnya.

Terpisah, Menlu Antony Blinken juga berbicara dalam konferensi pada Hari Jumat, mengatakan Washington tetap 'sangat prihatin', bahwa Rusia berencana untuk menyerang Ukraina dalam beberapa hari.

Adapun Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga mendesak de-eskalasi, dalam panggilan telepon dengan mitranya dari Rusia pada Hari Jumat, sebut Pentagon.