Hamas Kutuk Rencana Australia Melabeli Mereka Sebagai Kelompok Teroris, Israel Terima Kasih ke PM Morisson
Ilustrasi kelompok Hamas. (Wikimedia Commons/Hoheit (¿!))

Bagikan:

JAKARTA - Kelompok militan Hamas Palestina mengutuk rencana Australia memasukkan mereka ke dalam daftar kelompok teroris, menyebut sebagai bias membela Israel, dengan PM Naftali Bennett berterima kasih kepada PM Scott Morrison.

Pemerintah Australia berencana memasukkan kelompok Islam Palestina Hamas sebagai organisasi teroris di bawah hukum pidana negara itu, menurut Menteri Dalam Negeri Karen Andrews.

Sebuah daftar oleh Australia dari seluruh kelompok, bukan hanya sayap militer seperti saat ini, akan membawa sikap Canberra sejalan dengan Amerika Serikat, Uni Eropa dan Inggris.

"Pandangan Hamas dan kelompok ekstremis kekerasan yang terdaftar hari ini sangat mengganggu dan tidak ada tempat di Australia untuk ideologi kebencian mereka," ujar Menteri Andrews dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters 18 Februari.

Andrews mengatakan, dia telah menulis surat kepada para pemimpin negara bagian dan teritori Australia untuk berkonsultasi dengan mereka mengenai daftar seluruh Hamas, "dan akan menyelesaikan daftar itu sesegera mungkin".

Sebagai tanggapan, juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan kepada Al Jazeera, mereka sangat mengutuk keputusan Australia pada Hari Kamis, mengatakan langkah itu menunjukkan bias yang jelas terhadap Israel.

Qassem menambahkan, daftar yang direncanakan Australia bertentangan dengan hukum internasional yang melindungi hak warga Palestina, untuk melawan pendudukan Israel.

"Hamas adalah gerakan pembebasan nasional yang menentang pendudukan, sesuai dengan hukum dan resolusi internasional serta perjanjian kemanusiaan," jelas Qassem.

"Mereka yang harus diklasifikasikan sebagai teroris adalah pendudukan Israel, yang dengan sengaja menargetkan warga Palestina, melanggar hukum serta perjanjian internasional dan kemanusiaan," tegasnya.

Hamas didirikan pada tahun 1987 dan menentang keberadaan Israel dan pembicaraan damai. Sebaliknya, mereka menganjurkan 'perlawanan bersenjata' terhadap pendudukan Israel atas wilayah Palestina.

"Saya menyambut baik berita bahwa Australia akan memasukkan Hamas sebagai organisasi teroris secara keseluruhan," kata Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dalam sebuah pernyataan, berterima kasih kepada Perdana Menteri Australia Scott Morrison atas tindakan tersebut.

Untuk diketahui, saat ini sayap militer Hamas, Brigade Izz al-Din al-Qassam, masuk dalam daftar organisasi teroris Australia.