JAKARTA - Seorang pria bersenjata Palestina melepaskan tembakan di Tel Aviv pada hari Kamis, melukai tiga orang, sebelum dibunuh oleh polisi dalam apa yang oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disebut sebagai serangan teror, di tengah meningkatnya kerusuhan di Tepi Barat.
Kelompok militan Islam Hamas mengklaim penembak, berusia 23 tahun dari Tepi Barat yang diduduki, sebagai anggota.
Polisi menutup sudut jalan Dizengoff di pusat kota tempat serangan itu terjadi. Sebuah restoran kosong setelah pelanggan tampaknya melarikan diri saat makan, rekaman Reuters menunjukkan, seperti dilansir 10 Maret.
Petugas medis merawat yang terluka di trotoar terdekat.
"Dua polisi dan dua warga sipil yang berada di daerah itu melawan teroris dan membunuhnya," kata komisaris polisi Israel.
Penembakan itu menyusul serentetan serangan oleh warga Palestina di sekitar Yerusalem dan di Tepi Barat yang telah menewaskan 13 warga Israel dan seorang wanita Ukraina sejak akhir Januari.
Selama setahun terakhir, pasukan Israel telah melakukan ribuan penangkapan di Tepi Barat dan membunuh lebih dari 200 warga Palestina, termasuk pejuang dan warga sipil. Lebih dari 40 orang Israel tewas dalam serangan oleh orang Palestina selama periode yang sama.
"Ada lagi serangan teror di jantung Tel Aviv malam ini," kata PM Netanyahu setelah mendapat informasi terbaru tentang peristiwa tersebut saat kunjungan ke Italia.
"Kami memperkuat pasukan keamanan dan polisi yang memerangi teroris malam ini dan setiap malam," jelasnya.
Militer Israel kemudian mengatakan sedang beroperasi di kota Tepi Barat, tempat pria bersenjata Hamas itu tinggal.
Sebelumnya pada Hari Kamis, pasukan Israel membunuh tiga pria bersenjata dari kelompok militan Jihad Islam dalam baku tembak di Tepi Barat. Hamas mengatakan penembakan Tel Aviv adalah tanggapan atas hal itu.
"Operasi heroik ini merupakan respons alami terhadap kejahatan yang dilakukan pendudukan," kata juru bicara Hamas Hazem Qassem.
Tiga orang yang terluka dalam penembakan Tel Aviv dilarikan ke rumah sakit, satu dalam kondisi serius.
Dua hari lalu, militan Palestina di Jalur Gaza menembakkan roket dan meledakkan bahan peledak pada Hari Rabu, setelah serangan Israel di Jenin menewaskan enam orang.
BACA JUGA:
Terpisah, Duta Besar AS untuk Israel Thomas Nides mengatakan di Twitter: "Terkejut dengan serangan teroris malam ini di Tel Aviv yang menargetkan orang-orang yang tidak bersalah. Berdoa bagi mereka yang terluka."
Diketahui, Serangan itu terjadi beberapa jam setelah Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengakhiri kunjungan singkat ke Israel, di mana dia meminta semua pihak untuk mengurangi kekerasan.
Setelah penembakan, Wali Kota Tel Aviv Ron Huldai meminta pengunjuk rasa, yang telah melakukan unjuk rasa menentang rencana perombakan peradilan, untuk tetap di rumah.