Bagikan:

JAKARTA - Serangan pesawat tak berawak/drone selama operasi militer Israel di kota Tulkarem di Tepi Barat yang bergejolak menewaskan tiga warga Palestina.

Kementerian kesehatan Palestina menyatakan serangan Israel terjadi di kamp pengungsi Tulkarem, kota padat penduduk yang menampung keluarga pengungsi yang melarikan diri selama perang Timur Tengah tahun 1948.

Israel menargetkan militan bersenjata, kata militer Israel dalam pernyataannya.

Dilansir Reuters, Kamis, 22 Agustus, pasukan Israel menghadapi militan Palestina dan menggali jalan untuk menemukan alat peledak rakitan yang terkubur di bawah aspal, sementara penduduk mengatakan suara tembakan dan ledakan terdengar sepanjang pagi.

Belum ada klaim langsung dari faksi bersenjata Palestina orang-orang yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak itu adalah anggotanya.

Bentrokan di Tepi Barat yang diduduki telah meningkat tajam sejak dimulainya perang Gaza tahun lalu ketika pasukan Israel meningkatkan operasi terhadap kelompok militan bersenjata termasuk Hamas dan Jihad Islam yang didukung Iran.

Ribuan warga Palestina ditangkap dan 637 orang tewas, sebagian besar dari mereka adalah militan bersenjata, namun banyak juga yang melemparkan batu kepada pemuda atau warga sipil yang tidak terlibat.

Pada saat yang sama, lebih dari selusin warga Israel telah dibunuh oleh warga Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Pada Kamis, media Palestina melaporkan seorang pria Palestina yang terbunuh pekan lalu di Tel Aviv, diduga berencana melakukan serangan bom di kota tersebut telah diidentifikasi oleh otoritas keamanan Israel sebagai penduduk Nablus, kota lain yang juga menjadi titik konflik di Tepi Barat.