Kementerian Luar Negeri China Sebut NATO Pikul Tanggung Jawab Langsung Krisis Ukraina
Jubir Kemlu China Wang Wenbin. (Twitter/@MFA_China)

Bagikan:

JAKARTA - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memikul tanggung jawab langsung atas krisis Ukraina, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin.

"NATO memikul tanggung jawab yang tidak dapat disangkal atas krisis ini. Aliansi tersebut harus memikirkan perannya, berhenti menyalahkan dan secara efektif mengambil tindakan praktis untuk penyelesaian politik atas krisis ini," ujarnya, melansir TASS 26 April.

Wang menambahkan, Tiongkok tidak menyediakan senjata kepada pihak-pihak yang berkonflik dan secara ketat mengontrol barang-barang penggunaan ganda, termasuk ekspor drone.

Dikatakannya, "lebih dari 60 persen komponen senjata dan barang penggunaan ganda yang diimpor oleh Rusia berasal dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat."

Dia menekankan, Rusia dan China menjaga kerja sama perdagangan dan ekonomi yang normal dan terbuka.

Diberitakan sebelumnya, Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada Hari Kamis, China harus berhenti mendukung perang Rusia di Ukraina jika ingin menikmati hubungan baik dengan Barat.

Tak hanya itu, Stoltenberg juga memperingatkan dengan kata-kata tegas yang tidak biasa, bahwa mereka tidak bisa melakukan dua arah.

"Tahun lalu, Rusia mengimpor 90 persen mikroelektronikanya dari Tiongkok, yang digunakan untuk memproduksi rudal, tank, dan pesawat terbang. Tiongkok juga berupaya untuk memberikan Rusia kemampuan satelit dan pencitraan yang lebih baik," kata Stoltenberg, melansir Reuters.

"China mengatakan pihaknya menginginkan hubungan baik dengan Barat. Pada saat yang sama, Beijing terus mengobarkan konflik bersenjata terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Mereka tidak bisa melakukan dua arah," jelas Stoltenberg memperingatkan.

Beijing diketahui telah memperkuat hubungan perdagangan dan militer dengan Moskow dalam beberapa tahun terakhir, ketika Amerika Serikat dan sekutunya menjatuhkan sanksi terhadap keduanya, khususnya Moskow atas invasi ke Ukraina.

Perdagangan China-Rusia mencapai rekor 240,1 miliar dolar AS pada tahun 2023, naik 26,3 persen dari tahun sebelumnya, menurut data bea cukai Tiongkok. Ekspor China ke Rusia melonjak 46,9 persen pada tahun 2023, sementara impor dari Rusia naik 13 persen.