Bagikan:

JAKARTA - Sanksi sepihak terhadap Rusia hanya akan meningkatkan keretakan dan kebuntuan di sekitar Ukraina, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan Selasa, mengomentari pernyataan negara-negara G7 mengenai kesiapannya untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.

"Dalam situasi saat ini, sanksi sepihak hanya dapat meningkatkan perpecahan dan kebuntuan. China meminta semua pihak untuk mematuhi pendekatan rasional, untuk menyelesaikan krisis di sekitar Ukraina dan masalah terkait melalui dialog dan negosiasi," kritiknya, mengutip TASS 15 Februari.

"Dalam situasi saat ini, dramatisasi dan spekulasi tentang perang bukanlah perilaku yang bertanggung jawab. Sanksi dan tekanan tidak membantu meredakan situasi, dan promosi kebuntuan blok membawa kita ke jalan lama Perang Dingin yang bahkan lebih kuat," tambah diplomat itu.

"Kami mendesak semua pihak untuk mematuhi posisi yang adil dan terbuka, untuk membantu dialog dan negosiasi, serta implementasi yang tepat dari Perjanjian Minsk untuk penyelesaian cepat krisis Ukraina," pungkasnya.

Sebelumnya, menteri keuangan negara G7 menegaskan kembali kesiapan mereka untuk menjatuhkan sanksi terhadap Moskow pada Hari Senin, yang akan menyebabkan 'konsekuensi skala luas dan langsung' bagi ekonomi Rusia jika negara itu menginvasi Ukraina. Menurut pernyataan itu, "setiap agresi militer Rusia lebih lanjut terhadap Ukraina akan ditanggapi dengan tanggapan yang cepat dan terkoordinasi."

Untuk diketahui, Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, memicu kekhawatiran akan invasi, terutama karena latihan bersama Moskow 10-20 Februari dengan Belarusia, berarti Ukraina hampir dikepung oleh militer Rusia.

Meskipun membantah berencana untuk menyerang Ukraina, Moskow telah menuntut jaminan yang mengikat secara hukum dari Amerika Serikat dan NATO, bahwa Kyiv tidak akan diizinkan untuk bergabung dengan blok militer tersebut. Washington dan Brussel sejauh ini menolak untuk membuat janji semacam itu.