Bagikan:

JAKARTA - Mantan tentara Ukraina yang membelot dan membawa tank ke Rusia, mendapatkan status kewarganegaraan, kata sumber penegak hukum di Republik Rakyat Donetsk (DPR).

"Maxim Likhachev menerima paspor Rusia dan sekarang menjadi warga negara Federasi Rusia," kata sumber tersebut kepada TASS, seperti dikutip 4 Juli.

Likhachev sendiri menggambarkan paspor tersebut sebagai "dokumen yang telah lama ditunggu-tunggu."

Mei lalu, Likhachev menyerahkan diri kepada pasukan Rusia di dekat Donetsk. Dia tiba di tempat yang telah disepakati dengan menaiki tank T-64 Ukraina.

"Maxim Likhachev, mantan prajurit brigade ke-110 Ukraina. Dia bergabung dengan kami di dekat Donetsk di atas tank T-64 Ukraina," lapor TASS ketika itu.

Mengutip Newsweek, Likhachev mengatakan ia meninggalkan lokasinya yang dekat dengan Kota Avdiivka, Ukraina, yang telah dikuasai Moskow sejak Februari 2024, setelah berbulan-bulan pertempuran yang sengit dan memakan banyak korban.

Militer Ukraina sendiri sering mengatakan daerah di sekitar Avdiivka adalah salah satu sektor yang paling sengit diperebutkan dari ratusan mil garis depan di Ukraina timur.

"Ketika semua orang melarikan diri, saya mengambil keuntungan dari hal itu," katanya.

"Kami telah mempersiapkan semua ini untuk waktu yang lama: Baik saya maupun orang-orang di sisi lain menunggu saat yang tepat," kata Likhachev.

Likhachev mengatakan kepada media pemerintah, ia telah bersahabat dengan beberapa warga Rusia selama tinggal di Polandia antara 2021 dan 2022. Mereka telah menyarankannya untuk meninggalkan posisinya dengan pasukan Ukraina di medan perang dengan kendaraan lapis baja.

Sebelumnya, Likhachev dipindahkan ke brigade pertahanan teritorial ke-119 pada Februari 2024 dan sebulan kemudian ke brigade infanteri mekanis ke-59.

Pada Bulan Juni, pejabat keamanan di DPR mengklaim, tank yang dibawa oleh Likhachev digunakan untuk menghancurkan posisi tentara Ukraina di dekat Chasov Yar.