Khawatir Blunder, AS Tolak Jatuhkan Sanksi Terhadap Rusia Meski Dikritik Ukraina
Ilustrasi latihan militer Rusia. (Sumber: Kementerian Pertahanan Rusia)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintahan Biden pada hari Minggu menolak untuk melepaskan sanksi terhadap Rusia, menjelang invasi Rusia yang diantisipasi secara luas ke Ukraina, meskipun ada kritik dari Kyiv dan kritikus dalam negeri.

Amerika Serikat dan Inggris telah berulang kali memperingatkan dalam beberapa hari terakhir, Rusia akan meluncurkan invasi militer ke Ukraina, sebuah rencana yang dibantah Rusia. Memberi sanksi kepada pemerintah Vladimir Putin sebelum dia menyerang hanya akan menjamin krisis seperti itu segera terjadi, para pejabat AS berpendapat.

"Tujuan dari sanksi pada tingkat pertama adalah untuk mencoba mencegah Rusia berperang. Segera setelah Anda memicu mereka, pencegahan itu hilang," kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken kepada acara 'State of the Union' CNN seperti melansir Reuters 21 Februari.

Barat telah mengancam Moskow dengan sanksi ekonomi yang berat jika terus maju dengan invasi, yang mereka katakan akan menghukum bank-bank negara dan oligarki Rusia, membatasi ekspor dan melumpuhkan ekonomi.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan sejumlah kritikus berpendapat, jika Amerika Serikat dan sekutunya begitu yakin Presiden Putin berencana untuk menyerang, mereka harus menerapkan sanksi segera.

"Kamu memberitahuku 100 persen akan ada perang dalam waktu beberapa hari. Apa yang kamu tunggu?" kritik Zelenskiy yang frustrasi bertanya kepada hadirin di Konferensi Keamanan Munich pada Hari Sabtu, mengulangi seruan sebelumnya kepada Barat untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia sekarang daripada nanti.

"Kami tidak memerlukan sanksi Anda setelah ada pemboman, atau setelah negara wilayah kami ditembaki, atau jika kami tidak memiliki perbatasan lagi, kami tidak memiliki ekonomi, atau sebagian negara bagian kami diduduki," papar Zelenskiy.

Sementara itu, berbicara kepada wartawan di Munich, Wakil Presiden AS Kamala Harris mengatakan sanksi yang akan dijatuhkan, bakal menjadi beberapa yang "terbesar jika bukan yang terkuat" dalam sejarah, tetapi mengulang pandangan Menlu Blinken, masih ada beberapa cara untuk menghentikan Putin dari invasi.

"Kami telah sepakat efek jera dari sanksi ini masih berarti, terutama karena, ingat juga, kami masih sangat berharap ada jalur diplomatik keluar dari momen ini," ujarnya.

Terpisah, Senator Partai Republik Ted Cruz, berbicara di Fox News Sunday, mempertanyakan apakah Amerika Serikat telah melakukan segala cara untuk menghentikan Presiden Putin.

"Tidak jauh, dan tragisnya, Eropa berada di ambang perang karena kelemahan Joe Biden," kritiknya.

Adapun Sekretaris Pers Pentagon John Kirby dalam kesempatan yang sama berpendapat, sanksi Rusia sekarang akan memicu invasi.

"Jika Anda menghukum seseorang untuk sesuatu yang belum mereka lakukan, maka mereka mungkin akan melakukannya," ujar John Kirby di acara yang sama dengan Cruz.