Bagikan:

JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) menghormati sikap Amien Rais yang bersiap mendirikan partai baru. Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan, mendirikan partai adalah hak yang dijamin konstitusi. 

Namun, dengan didirikannya partai baru itu maka Amien Rais tidak akan identik lagi dengan Amien Rais. Publik, kata dia, akan menilai Amien telah meninggalkan dan keluar dari partai tersebut meski dia yang mendirikan partai itu bersama sejumlah tokoh senior lainnya seperti Albert Hasibuan, AM Fatwa, AM Lutfi, Syamsurizal Panggabean, Ismid Hadad, Zoemrotin, Gunawan Muhammad, dan Abdillah Toha.

"Jika Pak Amien mendirikan partai politik baru, maka masyarakat akan menilai PAN tidak akan identik lagi dengan Pak Amien Rais. Publik akan menilai Pak Amien Rais telah meninggalkan dan keluar dari PAN," kata Viva dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 11 September.

Dia menduga, Amien akan menamakan partai barunya PAN Reformasi sesuai yang digembor-gemborkan selama ini. Pemakaian nama itu, menurutnya adalah hal yang wajar demi mendapatkan efek elektoral dari PAN yang masih eksis dari era reformasi hingga saat ini.

Tapi, dia menilai penggunaan nama PAN dengan tambahan reformasi ini tak akan memberikan pengaruh pada partai baru Amien tersebut. "Kalaupun ada efek elektoral, getarannya sangat kecil alias nonsignifikan," tegasnya.

Viva yakin masyarakat akan menilai PAN Reformasi bukanlah PAN yang asli di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan. Selain itu, dia menilai, Amien kurang percaya diri dengan partai barunya ini jika menamainya PAN Reformasi. 

"Berbeda dengan kasus berdirinya partai Gerindra, partai NasDem, dan partai Hanura. Meski para tokoh pimpinan partai politik baru itu adalah mantan kader Golkar, tetapi mereka tidak ingin atau tidak berharap akan mengeruk efek elektoral dari Golkar. Mereka percaya diri atas partai politik baru yang didirikan itu," ujarnya.

Selain itu, Viva menyinggung upaya untuk membangun identitas partai saat ini membutuhkan perjuangan dan sumber daya yang besar. Dia beranggapan, partai baru di tengah situasi politik seperti sekarang ini harus berjuang 

Selanjutnya, dalam kondisi saat ini upaya untuk membangun identitas partai membutuhkan perjuangan dan sumber daya partai yang besar. Partai politik baru, kata dia, di tengah politik kontemporer harus berjuang untuk membangun infrastruktur partai, menyiapkan pengurus dan kader militan, hingga harus lolos sebagai peserta pemilu dan ambang batas parlemen.

Sehingga dia meyakini para pengurus dan kader PAN tidak akan bergabung dengan partai baru itu. Karena, mereka tentunya akan mempertimbangkan banyak hal. 

Viva juga menyebut, hingga saat ini belum ada kadernya yang akan keluar dari partainya dan memilih bergabung ke partai besutan Amien Rais tersebut. "Karena pengurus dan kader PAN itu rasional dan berakal sehat, tentu akan mempertimbangkan hal tersebut dan tidak akan ikut dengan partai baru. Jika ada yang bergabung kemungkinan hanya kecil saja. Tidak signifikan," tegasnya.

Sebelumnya, mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais memberi bocoran soal partainya. Menurut dia, partai barunya itu akan memiliki semboyan lawan kezaliman dan berasaskan Islam Rahmatan Lil Alamin.

Hal ini disampaikan Amien melalui sebuah video selama 4 menit 35 detik yang diunggah di akun YouTubenya, Amien Rais Official.

"Asas partai kami adalah Islam Rahmatan Lil Alamin. Islam melarang diskriminasi atas apapun. Sementara semboyan kami adalah lawan kezaliman dan tegakkan keadilan," kata Amien seperti dikutip dari video yang diunggah pada Kamis, 10 September.

Eks Ketua MPR RI ini mengatakan partai baru ini dibentuk karena banyak orang yang menilai perlu ada pergerakan baru. Dia menyebut, mereka yang bergabung di partai ini sepakat jika Indonesia saat ini berada di ambang krisis dari mulai krisis sosial hingga krisis ekonomi yang memburuk mengarah ke arah resesi dan depresi.

Lebih lanjut mengenai logo hingga AD/ART partai, Amien meminta semua pihak untuk bersabar. Sebab, saat ini dia dan sejumlah nama yang tergabung di partai tersebut masih bermusyawarah menentukan kapan waktu dan tanggal yang tepat untuk meluncurkan partai ini.

"Kami sendiri sedang bermusyawarah dan ini yang bisa saya sampaikan terlebih dahulu. Yang jelas, jangan lupa asas kita nanti Islam Rahmatan Lil Alamin. Lawan kezaliman dan tegakkan keadilan," ujar dia diakhir video.