Bagikan:

SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memenuhi janjinya untuk memulangkan warga Desa Wadas yang ditangkap polisi. Ganjar menyewa dua unit bus untuk mengantar warga pulang ke Desa Wadas pada Rabu 9 Februari siang.

Ganjar mengatakan, sebelum pulang, warga sempat berkomunikasi dengan dirinya lewat video call. Satu di antaranya dengan Nurhadi, warga penolak quarry Wadas yang videonya viral ketika ditangkap polisi.

"Saya sempat video call, karena ada beberapa teman yang di sana, satu namanya kalau tidak salah pak Nurhadi. Itu yang digambar digotong-gotong ditarik-tarik itu, terus Pak Nurhadi bilang 'saya yang viral itu lho pak'," kata Ganjar.

Dalam obrolan daring itu Ganjar menanyakan kesehatan Nurhadi dan warga lainnya. Jika ada keluhan sakit, ia meminta agar warga diperiksa ke rumah sakit.

"Kalau ada yang sakit-sakit mbok diantar ke rumah sakit nanti saya bantu. Sampai hari ini sih belum ada laporan, mudah-mudahan sehat ya," terang Ganjar.

Obrolan berlanjut hingga warga mengatakan tidak mau diantar dengan mobil polisi. Ganjar kemudian menawarkan diantar dengan bus. Warga ternyata bersedia.

"Terus minta dibantu bus ya kita bantu juga, agar mereka lebih nyaman. rasa-rasanya kalau naik kendaraan polisi kok seperti tahanan katanya begitu, tidak nyaman lah," katanya.

Ganjar Pranowo pun menyewa dua unit bus untuk mengantar warga pulang. Bahkan menjelang pulang, warga diberi bingkisan.

Dikonfirmasi tertkait video warga Wadas main biliar di kantor polisi, Ganjar mengaku juga mendapatkan video tersebut. Ia mengapresiasi Polres Purworejo yang memperlakukan warga dengan baik.

"Saya juga menyampaikan terimakasih karena mendapatkan video kemarin selama mereka diamankan itu main biliar, tertawa gitu. Suasananya tidak ditekan jadi penting juga publik untuk tahu," katanya.

Selanjutnya Ganjar akan mereview pendekatan kepada warga. Menurutnya, tidak boleh lagi ada tindak kekerasan dalam penyelesaian masalah.

"Yang jelas kita review ulang agar dalam melakukan pendekatan nanti tidak ada kekerasan," katanya.