Ternyata, Sudah Ada 190 Sekolah di Jakarta Miliki Kasus COVID-19 Selama PTM 100 Persen
ILUSTRASI DOK VOI

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Pendidikan DKI Nahdiana mengaku sudah ada 190 sekolah di Jakarta yang tercatat memiliki kasus COVID-19 selama menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen.

Hal ini diungkapkan dalam rapat kerja bersama Komisi E DPRD DKI. Namun, kata Nahdiana, temuan kasus COVID-19 pada 190 sekolah ini merupakan data yang dimiliki Dinas Kesehatan DKI dari active case finding (ACF).

"Teman-teman Dinas Kesehatan mengalami penambahan-penambahannya menjadi 190 (sekolah)," kata Nahdiana dalam rapat virtual, Rabu, 2 Januari.

Nahdiana menuturkan pihaknya masih perlu melakukan singkronisasi data bersama Dinas Kesehatan. Sebab, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Pendidikan, temuan kasus COVID-19 baru ada di 99 sekolah.

Terhadap 99 sekolah yang tercatat Disdik DKI memiliki kasus COVID-19 telah dilakukan penutupan sementara. Sebagian sudah dibuka kembali.

Sementara, total temuan kasus COVID-19 pada siswa, guru, dan tenaga kependidikan selama PTM 100 persen sebanyak 222 kasus. "Jumlah yang positif 222 dan positivity rate di sekolah itu adalah 0,7 persen. Jadi masih di bawah 5 persen," jelasnya.

Terpisah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya berencana untuk menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen untuk sementara waktu di Jakarta.

Rencana ini, kata Anies, sudah disampaikan kepada Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan selaku Koordinator PPKM Pulau Jawa dan Bali.

Hal ini dilakukan karena melihat kasus COVID-19 yang terus mengalami kenaikan, disertai dengan temuan kasus COVID-19 di sekolah.

"Tadi siang saya berkomunikasi dengan Pak Luhut sebagai Ketua Satgas COVID-19 Jawa-Bali menyampaikan usulan agar untuk Jakarta, PTM atau pembelajaran tatap muka ditiadakan selama satu bulan ke depan," kata Anies saat ditemui di kawasan Jakarta Timur.

Dengan demikian, saat ini Anies mengaku pihaknya masih membahas usulan penghentian PTM 100 persen bersama pemerintah pusat.

Soal kapan waktu penghentian PTM dan melanjutkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara online, Anies akan mengumumkan jika telah ada keputusan.

"Ini sedang dibahas. Nanti selesai dibahas, kita akan smapaikan bagaimana hasilnya. Tapi kita menyadari persis bahwa kondisi di Jakarta membutuhkan anak-anak untuk mengurangi risiko dan usulan dari Jakarta adalah kita hentikan PTM dan kita 100 persen belajar dari rumah saja. Nanti hasilnya seperti apa, kita update kemudian," jelas Anies.